Perdebatan terus menerus terjadi antara pihak apartus desa, Intel dan bhabinkamtibmas dengan teman-teman Papua yang terus mendesak menanyakan keberadaan berapa orang dalam asrama.
Tidak hanya itu saja, provokasi beberapa kali dilakukan untuk mengadu domba mahasiswa dengan warga.
"Provokasi juga dilakukan oleh pihak aparat untuk membenturkan teman-teman Papua dengan warga seperti tidak memperingati 17 Agustus, tidak ada yang di tirikan di bangsa ini, tidak tau terimakasih. Juga kalimat makian seperti "semerlap" yang diartikan sebagai kata "biadab," beber Andi.
Hingga pukul 00.33 WIT, asrama Honai Papua masih terus di kepung/kelilingi, dijaga oleh aparat yang terus berdatangan, memantau dan berjalan di depan asrama Honai.
"Kami berada di dalam asrama Honai dan tidak bisa keluar dari Honai," pungkasnya.
Mahasiswa yang terisoolir di asrama tersebut juga mengirim sebuah pesan yang menjelaskan bagaimana keadaan mereka.
Para mahasiswa mengunggah foto berisi spanduk yang memuat tulisan permintaan tolong kepada masyarakat luar.
"Air minum kami habis, kami butuh minum. Kami lapar, tidak bisa keluar karena dikepung TNI/Polri," demikian tulisan tersebut.
Baca Juga: Dosen UNG Dikeroyok Mahasiswa di Sekretariat UKM, Begini Ceritanya