Suara.com - Pancasila merupakan dasar negara yang berisi lima butir pengamalan yang sebaiknya dipahami benar-benar oleh setiap warga negara Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Berikut ini makna, lambang, dan isi Pancasila. Simak juga butir pengamalan sila 1-5 Pancasila.
Pancasila berlambang burung Garuda, yakni jenis burung yang terkenal dalam mitologi kuno sejarah Nusantara. Garuda dijadikan sebagai lambang negara sebagai simbol bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan kuat.
Pada burung Garuda, terdapat bulu berwarna emas yang melambangkan keagungan dan kejayaan. Paruh, sayap, ekor, hingga cakar burung Garuda Pancasila diartikan sebagai simbol kekuatan dan pembangunan.
Baca Juga: Daftar Hari Nasional 2021 di Indonesia, Termasuk Hari Libur Nasional
Jumlah bulu burung Garuda pun dijadikan lambang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yaitu di bagian sayap berjumlah 17 yang tanggal Kemerdekaan RI, lalu pada ekor terdapat 8 bulu yang artinya bulan Agustus. Kemudian, bulu di bagian bawah perisai/pangkal ekor terdapat 19 bulu sedangkan pada leher terdapat 45 bulu yang berarti tahun kemerdekaan RI yakni 1945.
Di bagian kaki burung Garuda, terdapat semboyan negara Indonesia 'Bhinneka Tunggal Ika' yang artinya 'Berbeda-beda tapi tetap satu'. Selanjutnya, di bagian dada burung Garuda, ada perisai yang mencerminkan 5 sila Pancasila.
Isi dan Simbol Pancasila
Sesuai namanya, Pancasila memiliki 5 sila berikut selengkapnya:
- Ketuhanan yang Maha Esa, berlambang bintang.
- Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, berlambang rantai.
- Persatuan Indonesia, berlambang pohon beringin.
- Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, berlambang kepala banteng
- Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia, berlambang padi dan kapas.
Baca Juga: Daftar Hari Nasional di Indonesia Terlengkap dari Januari hingga Desember
Sila 1: Ketuhanan yang Maha Esa
- Mengimani, mempercayai, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Mengimani dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.
- Saling menghormati dan menghargai antara penganut kepercayaan.
- Menciptakan kerukunan antara umat beragama.
- Tidak memaksakan suatu kehendak dalam suatu agama dan kepercayaan Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
Sila 2: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
- Memperlakukan manusia dengan harkat dan martabat sebagai makhluk ciptaan Tuhan.
- Memperlakukan manusia secara adil dalam hak, kewajiban, derajat, tanpa membedakan suku, agama, keturunan, ras, jenis kelamin, kelas sosial, hingga warna kulit.
- Saling tenggang rasa sesama manusia.
- Saling mencintai sesama manusia.
- Selalu melaksanakan nilai-nilai kemanusiaan.
Sila 3: Persatuan Indonesia
- Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
- Cinta Tanah Air.
- Bangga berkebangsaan Indonesia.
- Selalu mementingkan persatuan Indonesia seperti Bhinneka Tunggal Ika.
- Memelihara perdamaian dunia.
Sila 4: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
- Bermusyawarah saat mengambil keputusan untuk mencapai mufakat dan demi kepentingan bersama.
- Menghormati setiap keputusan yang diambil secara adil.
- Mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
- Harus bisa mempertanggungjawabkan keputusan yang telah diambil.
- Memberikan kepercayaan kepada wakil rakyat yang telah dipilih oleh rakyat untuk mengambil keputusan.
Sila 5: Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
- Bergotong-royong
- Adil ke sesama manusia
- Menghormati hak dan kewajiban orang lain
- Tidak menggunakan hak pribadi untuk menentang maupun merugikan kepentingan umum.
- Menghargai keputusan yang bermanfaat untuk kemajuan dan kesejahteraan publik.
Demikian isi, makna, lambang Pancasila serta butir pengamalan sila 1-5 yang perlu dipahami dan dilakukan dengan benar oleh warga negara.
Kontributor : Lolita Valda Claudia