Komisi VIII DPR: Azan Serukan Jihad Mengada-ada, Provokasi dan Bid'ah

Selasa, 01 Desember 2020 | 10:43 WIB
Komisi VIII DPR: Azan Serukan Jihad Mengada-ada, Provokasi dan Bid'ah
Viral azan hayya alal jihad (Kolase foto/Twitter/@AntiBuzzeRp/Youtube Habib Novel Alaydrus)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan mengatakan pengubahan lafaz azan dengan tambahan atau seruan jihad merupakan perbuatan yang mengada-ada atau bid’ah. Pernyataan Ace itu seiring dengan viralnya azan yang menyerukan jihad.

Ia berujar, kalimat-kalimat di dalam azan sudah jelas dan telah baku seperti apa yang dicontohkan dan diajarkan Nabi Muhammad SAW.

"Secara substansi ajakan untuk berjihad tentu harus dilihat konteksnya. Ajakan jihad dengan mengacungkan senjata, sebagaimana terlihat dalam video itu, jelas merupakan tindakan yang patut diduga sebagai ajakan untuk melakukan kekerasan atas nama agama. Tindakan itu merupakan tindakan penghasutan dan provokasi," kata Ace kepada wartawan, Selasa (1/12/2020).

Karena itu, Ace memandang perlu aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas apa motif di balik tindakan ajakan jihad dengan melakukan kekerasan membawa senjata tajam, terlebih disematkan menjadi seruan dalam azan.

Baca Juga: Selain Pasang Bendera, Warga Juga Diminta Pakai Kaus Bergambar Rizieq Besok

Selain itu, ia meminta agar masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi atas seruan jihad yang dikumandangkan melalui azan.

"Namun demikian, masyarakat jangan terprovokasi dengan tindakan tersebut. Selain tindakan itu telah keluar dari koridor ajaran Islam karena telah melakukan bid’ah dzolalah, juga bertentangan dengan semangat jihad yang dipahaminya secara salah kaprah," kata Ace.

Seruan itu sebelumnya muncul seiring dengan pemanggilan Habib Rizieq ke Polda, beredar video yang menyerukan "Hayya Alal Jihad" sebagai bentuk protes atas pemanggilan Imam Besar Front Pembela Islam itu.

Video yang diunggah oleh channel youtube LDTV berdurasi 10 menit itu terlihat sekelompok orang sebagai pecinta Habib Rizieq. Video itu sejatinya merupakan gabungan rekaman Habib Rizieq, diawali dengan cuplikan ceramah yang berisi ajakan rekonsilasi kepada pemerintah.

"Kami setiap saat siap untuk diajak dialog 24 jam, pagi, siang, malam, kami siap. Anda perlu dialog dengan kami, ayo kita dialog," ujar Habib Rizieq dalam pembukaan video tersebut.

Baca Juga: Baraccuda dan Water Cannon Disiagakan Jelang Pemeriksaan Habib Rizieq

"Kami bukan pemberontak, kami bukan musuh pemerintah, kami bukan musuh tentara, kami bukan musuh polisi, kami hanya menyuarakan kebenaran, suara keadilan, suara yang selama ini terpendam di jiwa masyarakat Indonesia," lanjutnya.

Habib Rizieq pun merasa heran mengapa pemerintah enggan berdialog dengannya, beraninya hanya main lapor kepolisian.

"Kita sudah tawarkan dari kemarin-kemarin, tetapi tidak berani berdialog, beraninya main laporan-laporan terus ya apa boleh buat. Terpaksa saya terima surat cinta mereka," ujarnya.

Setelah potongan video ceramah Habib Rizieq selesai ditayangkan, lalu rekaman video itu beralih ke momen saat Polda Metro Jaya mengantar surat panggilan ke kediaman Imam Besar FPI di Petamburan.

Selanjutnya video tersebut berganti momen memperlihatkan segerombolan pecinta Habib Rizieq berkumpul di sebuah ruangan.

Salah satu dari mereka menyerukan azan yang mengganti lafad "Hayya Alash Sholah" dengan bacaan "Hayya Alal Jihaad"

Seruan kalimat tersebut kemudian disahut oleh sekompok orang di ruangan tersebut dengan kalimat yang sama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI