Teroris MIT Bantai Warga, Kapolri: Kami Buru Sampai Dapat, Hidup atau Mati

Senin, 30 November 2020 | 21:58 WIB
Teroris MIT Bantai Warga, Kapolri: Kami Buru Sampai Dapat, Hidup atau Mati
Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Pol Abdul Rakhman Baso (kedua kanan) meninjau lokasi serangan yang diduga dilakukan oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di Dusun Lewonu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu (28/11/2020). [ANTARA FOTO/Humas Polres Sigi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis menerjunkan Satgas Tinombala untuk melakukan pengejaran terhadap kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT), yang diduga sebagai pelaku pembunuh terhadap satu keluarga di Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. 

Idham menginstruksikan Satgas Tinombala untuk tak segan menembak mati anggota MIT pimpinan Ali Kalora yang berupaya melawan. Idham menegaskan bahwa negara tak boleh kalah dengan aksi terorisme.

“Saya sudah bilang ke anggota, tindak tegas mereka. Jika ketemu lalu mereka melawan, tembak mati saja,” kata Idham dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (30/11/2020).

Menurut Idham, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto juga telah menerjunkan personel anggotanya.

Dia berujar, TNI dan Polri akan terus mencari dan mengepung kelompok MIT yang telah melakukan pembunuhan keji terhadap satu keluarga tersebut.

“Kita akan cari sejumlah tempat yang selama ini jadi persembunyian kelompok Ali Kalora,” katanya.

Satu keluarga

Penyerangan dan pembunuhan satu keluarga yang diduga dilakukan oleh kelompok teroris MIT menewaskan empat orang dalam satu keluarga.

Selain itu, tiga rumah warga dan satu gereja juga dikabarkan dibakar dalam serangan yang terjadi pada Jumat (27/11) sekira pukul 09.00 WITA tersebut.

Baca Juga: Bantai Satu Keluarga di Sigi, Teroris MIT Ali Kalora Diburu sampai ke Hutan

Keempat korban yang meninggal dunia itu teridentifikasi bernama Yasa, menantunya bernama Pinu, dan dua anggota keluarga lain: Pedi dan Naka. Mereka merupakan anggota jemaat Pos Pelayanan Gereja Bala Keselamatan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI