Bantai Satu Keluarga di Sigi, Teroris MIT Ali Kalora Diburu sampai ke Hutan

Senin, 30 November 2020 | 19:22 WIB
Bantai Satu Keluarga di Sigi, Teroris MIT Ali Kalora Diburu sampai ke Hutan
Teroris MIT Ali Kalora menyerang warga di Sigi, Sulawesi Tengah. (Dok.Ist & Dok. Polisi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Personel gabungan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Tinombala masih melakukan upaya pengejaran terhadap kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Pengejaran dilakukan hingga ke dalam hutan yang diduga menjadi lokasi persembunyian kelompok teroris pimpinan Ali Kalora tersebut.

Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Awi Setiyono menyebut, Satgas Tinombala melakukan pengejaran ketiga kabupaten di Sulawesi Tengah. Di antaranya, pegunungan Sigi, Parimo, hingga Poso. 

"Mereka bergerak di antara tiga Kabupaten tersebut di daerah hutan. Kita tahu bersama, kejadian yang memilukan kemarin jadi perhatian serius dari pemerintah," kata Awi di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (30/11/2020). 

Baca Juga: Amnesty: Teroris MIT Bantai Warga Sigi adalah Kekerasan Berdasar Agama

Menurut Awi, Polda Sulawesi Tengah kekinian juga telah menerjunkan satu pleton Brimob serta 20 personel Reserse dan Intelijen Keamanan di sekitar Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Mereka diterjunkan pascainsiden penyerangan dan pembunuhan yang menewaskan empat orang anggota keluarga.

"Kita berharap juga tim yang disana kita sama-sama doakan bisa menangkap Ali Kalora Cs untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," kata Awi.

Satu keluarga

Penyerangan dan pembunuhan satu keluarga yang diduga dilakukan oleh kelompok teroris MIT menewaskan empat orang dalam satu keluarga.

Baca Juga: Kecam Pembantaian di Sigi, Romo Benny BPIP: Terorisme Hancurkan Wajah Tuhan

Selain itu, tiga rumah warga dan satu gereja juga dikabarkan dibakar dalam serangan yang terjadi pada Jumat (27/11) sekira pukul 09.00 WITA tersebut.

Keempat korban yang meninggal dunia itu teridentifikasi bernama Yasa, menantunya bernama Pinu, dan dua anggota keluarga lain: Pedi dan Naka. Mereka merupakan anggota jemaat Pos Pelayanan Gereja Bala Keselamatan.

"Berdasarkan keterangan saksi, diduga pelaku penyerangan adalah DPO kelompok MIT. Itu setelah kami perlihatkan foto 11 DPO kepada saksi, ada tiga yang dikenali, salah satunya Ali Kalora," kata Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah Didik Supranoto, Sabtu (28/11).

Didik kemudian menegaskan bahwa kelompok MIT pimpinan Ali Kalora menyerang secara random atau acak.

Dia menepis dugaan bahwa kelompok teroris MIT sengaja mengincar kelompok atau kepercayaan tertentu.

"Ya, namanya teroris, mereka menyerang untuk menakut-takuti. Melakukan serangan acak, antara MIT dan satu keluarga yang meninggal tidak ada hubungan atau persinggungan apa pun," ujarnya.

Gereja

Sementara itu, Kapolres Sigi AKBP Yoga Priyahutama membantah adanya pembakaran gereja dalam peristiwa penyerangan yang dilakukan kelompok teroris MIT. Dia mengklaim, dalam peristiwa tersebut hanya ada tiga rumah warga yang dibakar dan empat orang meninggal dunia.

"Tapi tidak ada gereja dibakar. Di desa itu tak ada gereja. Jadi korban ada empat yang meninggal dan tiga rumah warga dibakar," kata Yoga.

Kekinian, kata Yoga, sebanyak 150 kepala keluarga atau KK di Desa Lemban Tongoa pun telah diungsikan. Mereka diungsikan ke lokasi ramai penduduk.

REKOMENDASI

TERKINI