Kecam Pembantaian di Sigi, Romo Benny BPIP: Terorisme Hancurkan Wajah Tuhan

Senin, 30 November 2020 | 17:59 WIB
Kecam Pembantaian di Sigi, Romo Benny BPIP: Terorisme Hancurkan Wajah Tuhan
Gereja Bala Keselamatan mengecam aksi penyerangan sekelompok orang teroris Mujahid Indonesia Timur pimpinan Ali Kalora terhadap jemaatnya di Pos Pelayanan Lewonu, Palu, Sulawesi Tengah. [dokumentasi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Romo Benny Sustyo menegaskan persoalan terorisme tidak boleh dibiarkan di Indonesia. Sebab terorisme dapat mengancam keutuhan hidup berbangsa dan bernegara.

"Terorisme tidak bisa dibiarkan berkembang di bumi Indonesia karena terorisme mengancam keutuhan hidup berbangsa dan bernegara," ujar Benny saat dikonfirmasi Suara.com, Senin (30/11/2020).

Pernyataan Benny merespons aksi penyerangan sekelompok orang anggota teroris Mujahid Indonesia Timur pimpinan Ali Kalora terhadap jemaatnya di Pos Pelayanan Lewonu, Palu, Sulawesi Tengah.

Menurutnya, Benny saat ini dibutuhkan sinergi antara elit politik, tokoh agama, tokoh masyarakat dan publik untuk bersama -sama satu visi mengatasi dan memperkecil ruang gerak penyebaran ideologi terorisme

Baca Juga: Kutuk Aksi Teroris MIT Penggal Jemaat di Sigi, Jokowi: Tindakan Biadab!

"Saatnya semua elemen bangsa bersatu padu dalam visi sama untuk memutus tali kekerasan dan menghentikan ideologi terorisme karena ideologi teroisme bertentangan nilai Ketuhanan," ucap dia.

Lebih lanjut, Benny menyebut terorisme melukai wajah kemanusiaan dan mengingkari nilai Ketuhanan.

"Terorisme menghancurkan wajah Tuhan karena perilaku terorisme melukai wajah kemanusiaan dan mengingkari nilai Ketuhanan," kata Benny.

Menurut Benny, ideologi terorisme yakni berpikir pada kultur kematian. Sebab para terorisme kata Benny tak memili rasa kemanusiaan dan hanya berpikir menggunakan nalar kematian.

"Ideologi terorisme adalah kultur kematian karena para terorisme dalam cara berpikir, bertindak, berelasi tidak lagi memiliki rasa kemanusiaan karena mereka hanya menggunakan nalar kematian," katanya.

Baca Juga: Warga ke Jokowi: Dulu Cepat Kecam Prancis, Warga Sigi Dibantai Diam Saja

Jokowi Mengutuk

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutuk aksi kelompok teroris MIT yang membantai satu keluarga di. Dua dari empat korban tewas dipenggal dan dibakar.

"Saya mengutuk keras tindakan tindakan di luar batas kemanusiaan dan tidak beradab yang menyebabkan 4 orang saudara-saudara kita meninggal dunia dalam aksi kekerasan yang terjadi di Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah," ujar Jokowi.

Jokowi menuturkan tindakan tersebut adalah tindakan yang biadab yang memiliki tujuan untuk menciptakan provokasi dan teror dan ingin merusak persatuan Indonesia.

"Tindakan yang biadab itu jelas bertujuan untuk menciptakan provokasi dan teror di tengah-tengah masyarakat yang ingin merusak persatuan dan kerukunan di antara warga bangsa," ucap dia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menyampaikan duka cita atas tewasnya empat orang dalam aksi penyerangan tersebut.

Pemerintah kata Jokowi akan memberikan santunan kemanusiaan kepada keluarga yang ditinggalkan.

"Saya menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban ini adalah tragedi kemanusiaan dan pemerintah akan memberikan santunan kepada mereka yang ditinggalkan," katanya.

Sebelumnya, aksi penyerangan terjadi di Desa Lemba Tongo, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah pada Jumat (27/11/2020).

Penyerangan itu dilakukan oleh kelomok Teroris MIT pimpinan Ali Kalora sekitar pukul 08.00 WITA. Dalam insiden tersebut, empat orang tewas mengenaskan, diantaranya dipenggal dan satu dibakar.

Keempat korban teridentidikasi bernama Yasa, menantunya bernama Pinu dan dua anggota keluarga lain bernama Pedi dan Naka

Mereka merupakan anggota jemaat Pos Pelayanan Gereja Bala Keselamatan.

Tak hanya menghabisi nyawa satu keluarga di desa itu, Ali Kalora Cs juga membakar sejumlah rumah milik warga.

Kapolres Sigi AKBP Yoga Priyahutama menegaskan, ada tiga rumah warga yang dibakar oleh sekelompok teroris pimpinan Ali Kalora. Tidak ada gereja yang dibakar.

"Tidak ada gereja dibakar. Di desa itu tak ada gereja. Jadi korban ada 4 yang meninggal dan 3 rumah warga dibakar," ungkap Yoga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI