Dinkes Jateng : Test Covid-19 di Jateng di Atas Standar WHO

Senin, 30 November 2020 | 17:59 WIB
Dinkes Jateng : Test Covid-19 di Jateng di Atas Standar WHO
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, sampai saat ini terus berupaya dengan berbagai cara untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tracing masih terus dilakukan, bahkan jumlah test di provinsi yang dipimpin Ganjar Pranowo ini telah melampaui target yang ditetapkan WHO.

Dalam standar tes Covid-19 yang ditetapkan WHO, pemeriksaan yang harus dilakukan adalah 1/1000 penduduk per minggu. Dengan jumlah penduduk Jateng sekitar 34 juta orang, maka standarnya adalah 34.000 orang yang dites.

“Jumlah testing PCR di Jawa Tengah pada minggu ke-48 adalah 70.053 tes. Padahal sesuai target WHO yang mensyaratkan 1/1000 penduduk per minggu, seharusnya hanya 34.000 warga yang dites dan target kita 34.944 warga.  Jadi jumlah tes kita dua kali lebih tinggi dari target WHO,” kata Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo ditemui di kantornya, Senin (30/11/2020).

Yulianto menerangkan, tingginya tes di Jateng ini tentu berpengaruh pada tingginya angka kasus positif Covid-19. Semakin banyak tes yang dilakukan, maka akan semakin banyak kasus yang ditemukan.

Baca Juga: Disorot Presiden Soal Peningkatan Covid-19, Ini Respon Pemprov Jateng

“Ini yang perlu diketahui masyarakat. Jadi masyarakat harus paham, kalau kasus ditemukan banyak karena tesnya banyak, itu hal yang positif. Artinya, kita semua bisa tahu lebih dini, sehingga bisa memberikan respons yang lebih cepat. Kalau jumlah tesnya sedikit, tentunya yang diketahui hasilnya sedikit,” jelasnya.

Yulianto menerangkan, upaya menggenjot testing sesuai target WHO sepertinya tidak dilakukan oleh semua daerah di Indonesia. Ia menyebut, masih banyak provinsi lain yang belum mencapai target tes yang ditetapkan WHO itu.

Dari data Satgas Covid-19 pusat menyebutkan, pada minggu II November lalu, jumlah tes PCR di Jateng sudah mencapai 1.416 tes. Jumlah itu lebih tinggi dibanding dengan Jawa Barat yang hanya melakukan 789 tes PCR per minggu dan Jawa Timur 820 tes seminggu.

“Provinsi lain memang belum banyak yang sudah sesuai target WHO. Yang tidak mencapai itu masih banyak. Itu hanya perbandingan saja, ukurannya itu kan 1/1000 penduduk per minggu,” tegasnya.

Tingginya testing tersebut, lanjut Yulianto memang berdampak pada tingginya angka positif Covid-19 di Jateng. Namun dengan masifnya pengetesan, maka dapat diketahui siapa saja yang positif, sehingga dapat dilakukan treatment dengan baik dan benar.

Baca Juga: Tangani Kasus Corona, Pemprov Jateng Tambah 520 Tempat Isolasi dan 104 ICU

“Dengan begitu, angka kematian bisa terus ditekan. Itu terbukti dengan terus turunnya angka kematian di Jawa Tengah tiap minggunya,” jelasnya.

Pada minggu ke-44, lanjut Yulianto, angka kematian akibat Covid-19 di Jateng mencapai 5,11. Jumlah itu terus mengalami penurunan di angka 4,94 di minggu ke-45, turun lagi menjadi 4,62 pada minggu ke-46, turun lagi 4,49 pada minggu ke-47 dan sekarang menjadi 4,25.

“Jadi semakin dini ditemukannya kasus positif dengan peningkatan testing itu, maka treatment-nya semakin bagus. Tentu itu sangat berdampak pada turunnya angka kematian di Jawa Tengah dan meningkatnya angka kesembuhan,” terangnya.

Meski terjadi kenaikan kasus positif Covid-19 di Jateng, Yulianto menegaskan, fasilitas kesehatan masih aman. Tempat tidur di rumah sakit, ruang ICU hingga tempat-tempat isolasi lainnya masih mencukupi.

“Saat ini, kami menyiapkan 6.000 tempat tidur isolasi di rumah sakit, dan baru terpakai sekitar 74 persen. Sementara kalau ICU, kami menyiapkan sekitar 500 ICU, dan baru terpakai 44 persen. Untuk tempat tidur, sebenarnya total tempat tidur rumah sakit di Jateng itu ada 36.000 dan semuanya bisa dipakai untuk isolasi perawatan Covid-19 termasuk tempat lainnya,” pungkasnya.

Di lain kesempatan, Ganjar mengatakan akan terus menggenjot testing di Jateng. Menurutnya, hanya dengan cara itu maka rantai penyebaran Covid-19 akan bisa diputuskan. Meskipun dampaknya, jumlah kasus positif di Jateng akan terus meningkat.

 “Testing tidak boleh berhenti,” katanya.

Ganjar minta masyarakat untuk disiplin menjaga protokol kesehatan. Segenap tokoh agama, tokoh masyarakat juga diminta untuk terus berkampanye melakukan edukasi terkait penerapan protokol kesehatan di masyarakat.

“Edukasi soal protokol kesehatan harus terus ditingkatkan, dengan melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama dan elemen masyarakat lainnya. Intinya, semua masyarakat harus disiplin menjaga protokol kesehatan itu,” tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI