Suara.com - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Daeng M Faqih meminta pemerintah menghapus kebijakan libur bersama akhir tahun. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan pandemi Covid-19.
Daeng menyebut salah satu faktor lonjakan kasus yang terjadi dalam satu pekan terakhir ini adalah hasil dari libur panjang akhir pekan pada 28 Oktober - 1 November lalu.
"Kasus ini meningkat setelah kita melakukan libur bersama, karena libur bersama itu memprovokasi atau memicu aktivitas kerumunan kita, sehingga untuk mencegah ke depan terjadi lonjakan yang besar, kami dari Ikatan Dokter Indonesia sangat memohon ke pemerintah untuk mempertimbangkan barangkali kebijakan libur atau cuti bersama ini ditiadakan kalau bisa," kata Daeng dalam jumpa pers dari BNPB, Jakarta, Senin (30/11/2020).
Selain itu Daeng menyebut kondisi ini semakin diperparah dengan kian kendornya komitmen masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan selama musim liburan.
Baca Juga: Sudah 400 ASN Riau Terpapar Corona, 8 Meninggal
"Mohon maaf kalau boleh dikatakan masyarakat belum disiplin menghambat penularan ini, karena menghambat penularan ini kan lewat strategi preventif pencegahan melalui 3M, 3M ini tugas kita bersama," tegasnya.
Diketahui, dalam satu pekan terakhir telah terjadi dua kali rekor penambahan kasus positif Covid harian yakni pada 27 November sebanyak 5.828, dan pada 29 November sebanyak 6.267 orang.
Secara nasional, pandemi Covid-19 sudah menginfeksi 538.883 orang Indonesia, 71.420 orang masih dalam perawatan (kasus aktif), 450.518 orang sudah sembuh, dan 16.945 jiwa meninggal dunia.