Niat dan Tata Cara Shalat Gerhana Bulan Sendirian, Jadi Imam atau Makmum

Rifan Aditya Suara.Com
Senin, 30 November 2020 | 13:37 WIB
Niat dan Tata Cara Shalat Gerhana Bulan Sendirian, Jadi Imam atau Makmum
Ilustrasi salat, sholat, ibadah, berdoa. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Malam ini, 30 November 2020 akan terjadi Gerhana Bulan Penumbra. Bagi umat Islam, setiap terjadi gerhana dianjurkan untuk melakukan salat. Nah, berikut ini niat salat gerhana saat sendirian, jadi imam atau makmum. Simak juga tata cara shalat gerhana bulan.

LAPAN dan BMKG telah memprediksi terjadinya Gerhana Bulan Penumbra pada tanggal 30 November 2020 mulai pukul 14:29:56 WIB hingga pukul 18:55:48 WIB. Berdasarkan catatan LAPAN, Gerhana Bulan Penumbra ini akan terjadi secara Parsial atau sebagian selama 4 jam 25 menit 52 detik. Sedangkan, puncak gerhana akan terjadi pada pukul 16:42:49 WIB.

Gerhana adalah salah satu tanda kekuasaan Allah SWT, itulah mengapa ketika terjadi fenomena ini, seluruh umat muslim dianjurkan untuk melaksanakan shalat gerhana. Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Allah SWT dalam firmannya:

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah bersujud kepada matahari dan jangan (pula) kepada bulan, tetapi bersujudlah kepada Allah yang menciptakannya, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya”. (QS Fushilat: 37).

Baca Juga: Saksikan Malam Ini! Jadwal dan Lokasi Gerhana Bulan Penumbra 30 November

Para ulama sepakat bahwa shalat gerhana hukumnya adalah sunnah muakkad (sunnah yang sangat dianjurkan), baik untuk laki-laki maupun untuk perempuan. Berbicara soal shalat gerhana, tentu saja tidak lepas dengan bacaan niat dan tata cara shalat gerhana bulan. Semua ulama sepakat bahwa tempat niat adalah di dalam hati. Melafalkan niat bukanlah suatu syarat, itu artinya, tidak harus melafalkan niat.

Syaikh Wahbah Az Zuhaili menjelaskan, menurut jumhur ulama selain madzhab Maliki, bahwa melafalkan niat hukumnya sunnah dalam rangka membantu hati menghadirkan niat. Sedangkan dalam madzhab Maliki, yang terbaik adalah tidak perlu melafalkan niat karena tidak ada contohnya dari Rasulullah.

Bacaan Niat Shalat Gerhana Bulan

Jika menjadi makmum, maka lafadz niat shalat gerhana bulan adalah sebagai berikut:

Usholli sunnatal khusuufi rok’ataini ma’muuman lillahi ta’aalaa

Baca Juga: Mengamati Gerhana Bulan Penumbra Malam Ini

Artinya: “Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta’ala”

Sedangkan bacaan niat shalat gerhana bulan saat menjadi imam adalah sebagai berikut:

Usholli sunnatal khusuufi rok’ataini imaaman lillahi ta’aalaa

Artinya: “Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta’ala”

Namun jika sendirian, maka bacaan niat shalat gerhana bulan sebagai berikut:

Usholli sunnatal khusuufi rok’ataini lillahi ta’aalaa

Artinya: “Aku niat shalat gerhana bulan dua rakaat karena Allah Ta’ala”.

Tata Cara Shalat Gerhana Bulan

Shalat gerhana bulan boleh dilakukan sendiri-sendiri, boleh pula dilakukan secara berjama’ah, baik dengan khutbah atau tanpa khutbah. Namun, berjamaah di Masjid yang ditempati shalat Jumat lebih utama karena dulu Rasulullah mengerjakan shalat gerhana bulan secara berjamaah di Masjid, Imam mengeraskan bacaannya (surat Al Fatihah dan surat lainnya), serta ada khutbah setelah shalat gerhana.

Shalat gerhana bulan dikerjakan sebanyak dua rakaat, dalam setiap rakaat dua kali ruku’. Nabi Muhammad SAW mengeraskan bacaannya saat shalat gerhana bulan, beliau shalat empat kali ruku’ dan empat kali sujud. (HR. Bukhari)

Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah menjelaskan, sebelum shalat gerhana dimulai, sebaiknya muadzin mengumandangkan lafadz “ash shalaatu jaami’ah.”

Di bawah ini adalah tata cara shalat gerhana bulan yang perlu dipahami:

  • Niat.
  • Takbiratul Ihram.
  • Membaca surat Al Fatihah dan surat lainnya. Disunnahkan surat yang panjang dan dibaca jahr (keras) oleh imam.
  • Ruku'. Disunnahkan waktu ruku’ lama, seperti waktu berdiri.
  • Berdiri lagi kemudian membaca Al Fatihah dan surat lainnya. Disunnahkan lebih pendek daripada sebelumnya.
  • Ruku’ lagi. Disunnahkan waktunya lebih pendek dari ruku’ pertama.
  • I’tidal.
  • Sujud.
  • Duduk di antara dua sujud.
  • Sujud kedua.
  • Berdiri lagi (rakaat kedua), membaca surat Al Fatihah dan lainnya. Disunnahkan surat yang panjang.
  • Ruku'. Disunnahkan waktu ruku’ lama, seperti waktu berdiri.
  • Berdiri lagi kemudian membaca Al Fatihah dan surat lainnya. Disunnahkan lebih pendek daripada sebelumnya.
  • Ruku’ lagi. Disunnahkan waktu ruku’ lebih pendek dari ruku’ pertama.
  • I’tidal.
  • Sujud.
  • Duduk di antara dua sujud.
  • Sujud kedua.
  • Duduk Tahiyah akhir.
  • Salam

Demikian tata cara shalat gerhana bulan dan bacaan latin niat salat gerhana saat sendirian, jadi imam atau makmum. Harap disimak baik-baik.

Kontributor : Rishna Maulina Pratama

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI