Pembakaran dan Pembunuhan di Sulawesi jadi Sorotan Internasional

Minggu, 29 November 2020 | 07:14 WIB
Pembakaran dan Pembunuhan di Sulawesi jadi Sorotan Internasional
Ilustrasi Pembunuhan. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pembunuhan dan pembakaran yang terjadi di permukiman Kristen Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah menjadi sorotan internasional. Lembaga Kepedulian Kristen Internasional (ICC) mendesak pemerintah untuk mengambil tindakan atas kejadian ini.

"Seorang tersangka teroris menyerang pos dinas Salvation Army di Sulawesi Tengah, sebelum membakar enam rumah anggota gereja. Empat orang Kristen dibunuh, dengan tiga dibantai," tulis ICC Sabtu (28/11).

Manajer Regional ICC untuk Asia Tenggara, Gina Goh mendesak pertanggungjawaban pemerintah atas aksi yang tak sesuai ideologi negara.

"ICC berduka atas kematian saudara-saudari Indonesia yang dibunuh secara brutal oleh tersangka teroris. Kami mendesak pemerintah Indonesia untuk mengambil tindakan yang diperlukan dan meminta pertanggungjawabannya dan keadilan."

Baca Juga: Beredar Foto Pembunuhan Santri dan Ulama Tahun 1948, Benarkah?

"Tindakan tidak masuk akal seperti itu tidak dapat ditolerir di negara yang membanggakan Pancasila sebagai ideologi negara yang mengutamakan kerukunan dan toleransi beragama."

ICC soroti pembunuhan dan kebakaran di Sulawesi. (ICC)
ICC soroti pembunuhan dan kebakaran di Sulawesi. (ICC)

Pembakaran dan pembunuhan ini terjadi di permukiman Kristen Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah pada Jumat (27/11).

Seorang tak dikenal menyerang Pos Pelayanan Lewonu Lemban Tongoa dan membakar perkampungan penduduk yang terletak di tengah hutan. Serangan itu diduga dilakukan oleh teroris.

Disebutkan jika pelaku menyerang Kapten Arnianto, Ny. Mpapa, Letnan Abram Kako dan istrinya serta membakar enam rumah anggota gereja. Dari empat korban tersebut, tiga orang tewas dibacok, sedangkan seorang lainnya dibakar.

Lemban Tongoa terletak di pedalaman, di mana akses informasi dan transportasi masih sangat terbatas. Dalam keterangannya, ICC menulis akan terus menindaklanjuti untuk mempelajari lebih lanjut detail penyerangan tersebut.

Baca Juga: Rekonstruksi Pembunuhan di Kentungan, Kronologi Faizal Tewas dari 52 Adegan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI