Ilmuwan China Sebut Covid-19 Berasal dari India atau Yunani

Sabtu, 28 November 2020 | 16:54 WIB
Ilmuwan China Sebut Covid-19 Berasal dari India atau Yunani
Ilustrasi virus corona. (Pixabay/mohamed_hassan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah tim dari Chinese Academy of Sciences mengklaim bahwa Covid-19 mungkin berasal di India pada musim panas 2019 dan ditularkan dari hewan ke manusia melalui air yang terkontaminasi.

Menyadur GreekCity Times Sabtu (28/11), analisis filogenetik yang dikirimkan untuk publikasi di The Lancet menunjukkan bahwa sumber Covid-19 adalah negara lain, mungkin India atau bahkan Yunani.

Tim peneliti mengklaim bahwa Covid-19 mungkin telah ditularkan ke manusia untuk pertama kalinya pada musim panas 2019 ketika India dan Pakistan dilanda gelombang panas yang berkepanjangan.

"Kekurangan air membuat hewan liar seperti monyet terlibat dalam pertarungan mematikan antara satu sama lain dan pasti akan meningkatkan kemungkinan interaksi manusia dengan hewan liar."

Baca Juga: Hits Health: Susahnya Tutup Pasar Ikan di Wuhan, Ciri Punya Imunitas Baik

"Kami berspekulasi bahwa transmisi zoonosis SARS-CoV-2 mungkin terkait dengan gelombang panas yang tidak biasa ini" tulis para peneliti yang datang dari tiga lembaga pendidikan.

Ilustrasi vaksin Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi Covid-19. (Shutterstock)

"Jika demikian, gelombang panas akan menjelaskan mengapa SARS-CoV-2 dapat menyebar dengan cepat pada musim panas 2020 sementara SARS-CoV dan MERS-CoV biasanya memperlambat penyebarannya pada suhu tinggi," kata mereka.

Para peneliti China mengatakan analisis tersebut membantah teori bahwa virus pertama kali muncul di Wuhan, dan menyebut 8 negara lain sebagai sumber pandemi.

Deretan negara yang mereka sebut adalah Bangladesh, India, Italia, Amerika Serikat, Yunani, Australia, Republik Ceko, Rusia dan Serbia. Dari negara-negara tersebut, India dan Bangladesh disebut sebagai tokoh utama.

Ia berkata, fakta bahwa kedua negara Asia ini memiliki sistem kesehatan yang tidak memadai telah memungkinkan Covid-19 menyebar secara diam-diam melalui Eropa dan mencapai China.

Baca Juga: Kilas Balik, Pejabat China Ungkap Susahnya Tutup Pasar Ikan Wuhan

"Hasil kami menunjukkan bahwa Wuhan bukanlah tempat pertama kali penularan SARS-CoV-2 dari manusia ke manusia. Sebelum menyebar ke Wuhan, SARS-CoV-2 telah mengalami evolusi adaptif selama penularan dari manusia ke manusia," tulis tiga peneliti.

Studi ini disusun oleh iluwan dari Chinese Academy of Sciences, Fudan University di Shanghai dan University of Texas di Houston. Kini penelitiannya telah diserahkan ke The Lancet, menunggu untuk ditinjau.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI