Satu Keluarga di Desa Lemban Tongoa Dibunuh Orang Tak Dikenal

Siswanto Suara.Com
Sabtu, 28 November 2020 | 10:54 WIB
Satu Keluarga di Desa Lemban Tongoa Dibunuh Orang Tak Dikenal
Ilustrasi garis polisi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satu keluarga di Desa Lemban Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, dilaporkan kantor berita Antara, dibunuh oleh orang tak dikenal pada Jumat (27/11/2020), sekitar pukul 09.00 WITA.

Dalam laporan Antara yang mengutip keterangan Sekretaris Desa Lemban Tongoa, Rifai, korban berjumlah empat orang

''Dari informasi saya dapatkan ada empat orang. itu mertua, anak, menantu,'' kata dia.

Tidak hanya itu, sejumlah warga yang bermukim dekat rumah korban, bersembunyi dan melarikan diri ke dalam hutan yang ada di wilayah tersebut dan belum ada kabar hingga saat ini.

''Kalau situasi tentunya masih mencekam, mayat untuk sementara masih di TKP,'' kata dia.

Rifai juga menjelaskan bahwa lokasi pembunuhan sangat sepi dan hanya ditempati beberapa kepala keluarga.

Kapolres Sigi AKBP Yoga Priyautama dalam laporan Antara belum dapat memberikan informasi lebih terkait pembunuhan satu keluarga ini, apakah ada keterkaitan dengan Kelompok DPO Mujahidin Indonesia Timur Poso, atau tidak.

''Ia kita masih cek, lokasinya itu di atas bukit. Nanti kita informasikan lagi ya,'' kata dia, kemarin.

Baca Juga: Penyerangan di Desa Lemban Tongoa, FKUB Minta Warga Jangan Terprovokasi

Jangan terprovokasi

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama, Provinsi Sulawesi Tengah, Zainal Abidin, mengharapkan warga Sulawesi Tengah tidak tersulut emosi dan tidak mudah terprovokasi terhadap kejadian di Desa Lemban Tongoa.

Menurutnya, informasi yang berkembang dari lokasi kejadian belum begitu valid atau masih simpang siur. Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak memberikan komentar di media sosial terkait kejadian tersebut.

''Kita harap masyarakat tetap tenang dan tidak memberikan komentar apa yang terjadi. Karena dalam artian kita belum menerima informasi yang utuh dan belum valid seratus persen,'' kata dia di Palu, hari ini.

Ia juga mengungkapkan bahwa kejadian tersebut bukan merupakan anjuran dan ajaran dari berbagai manapun. Sehingga FKUB mengutuk keras pelaku yang melakukan penyerangan di Desa Lemban Tongoa.

Baca Juga: 150 KK di Desa Lemban Tongoa Diungsikan Usai Penyerangan Brutal

''Kalaupun itu dilakukan adalah oleh oknum dan bukan ajaran agama,'' kata dia.

FKUB Sulteng sendiri tetap akan melakukan aktivitas untuk membina umat masing masing. FKUB Sulteng mengajak seluruh tokoh agama untuk mengajak umat tetap menjaga solidaritas, toleransi sesama umat beragama.

''Kita harus jaga kerukunan yang saya kir siampai hari ini dapat dibina dan dijaga dengan baik di Provinsi Sulawesi Tengah," kata dia.

Warga mengungsi

Sebanyak 150 kepala keluarga di Desa Lemban Tongoa diungsikan pascapenyerangan yang dilakukan oleh sekelompok orang tak dikenal.

Kepala Desa Lemban Tongoa Deki Basalulu menjelaskan bahwa mereka yang mengungsi itu bermukim dekat lokasi kejadian penyerangan.

Dijelaskan pula bahwa keluarga diungsikan ke tempat yang lebih aman yang lokasinya masih di Desa Lemban Tongoa.

''Saat ini aman, semua warga di lokasi sudah diungsikan ke daerah yang ramai penduduk,'' katanya.

Berdasarkan keterangan saksi mata, kata Deki, pelaku yang melakukan penyerangan itu berjumlah enam orang.

''Warga ada yang lihat. Namun, sampai sekarang belum didapat, ada enam orang,'' kata Kades Lemban Tongoa.

Ia berharap kepada masyarakat, khususnya Lemban Tongoa, jangan mudah terprovokasi ketika menerima informasi di media sosial yang kontennya tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

''Kami aman. Saya tidak suruh warga untuk meng-upload di media sosial. Saya berharap tidak ada yang terprovokasi,'' katanya. Akibat penyerangan itu, sejumlah rumah warga terbakar dan empat orang warga yang diketahui merupakan satu keluarga meninggal dunia. [Antara]

REKOMENDASI

TERKINI