Suara.com - Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany dan jajarannya, selama dua periode kepemimpinannya dinilai telah menunjukkan kinerjanya. Selama kurun waktu tersebut, berbagai capaian pun telah diraih, khususnya di bidang kesehatan.
Sederet pencapaian dalam bidang kesehatan, Airin berhasil menorehkan rapor baik. Salah satunya, penurunan angka kematian ibu melahirkan.
Sejak 2016, angka kematian ibu melahirkan memperlihatkan tren penurunan. Untuk peningkatan pelayanan kesehatan keluarga.
Adapun indikator program angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup, dengan rumusan indikator jumlah Kematian Bayi (berumur kurang 1 tahun) pada periode tertentu per jumlah kelahiran hidup pada periode yang sama x 1000. Satuan per 1.000 kelahiran hidup target 2016-2021, yakni 1.0, dan realisasi 2020 yakni 0,9.
Baca Juga: Pemkot Tangsel Terus Lakukan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Olahraga
Peningkatan pelayanan kesehatan keluarga, indikatornya adalah angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup, dengan indikator program jumlah ibu hamil yang meninggal karena hamil, bersalin, dan nifas di suatu wilayah dan periode tertentu per jumlah kelahiran hidup di wilayah tersebut dan pada periode yang sama x 100.000, target 2016-2020 yakni 1.0 dan realisasi di 2020 triwulan tiga, yakni 0,9.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Deden Deni, mengungkapkan, hal tersebut dipengaruhi oleh kehadiran jaminan kesehatan untuk masyarakat Tangsel melalui Penerimaan Bantuan Iuran (PBI).Pelayanan jaminan kesehatan nasional mencapai 65 persen, dengan indikator jumlah masyarakat yang menjadi peserta JKN di FKTP Puskesmas per jumlah masyarakat yang menjadi peserta JKN di Tangsel x 100 persen. Pelayanan kesehatan di Puskesmas dan RSU Tangsel dilayani dengan menunjukan KTP Tangsel.
“Untuk PBI, sebanyak 112 ribu masyarakat Tangsel dijamin kesehatannya melalui bantuan iuran BPJS oleh Pemkot Tangsel,” ujarnya.
Pencapaian signifikan juga terlihat dari pemenuhan sarana dan prasarana fasilitas kesehatan primer. Tidak hanya membangun puskesmas baru, tetapi juga berupa renovasi atau rehabilitasi.
Secara kumulatif, pada 2016 - 2020 telah tercapai sesuai dengan RPJMD Airin dan Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie.
Baca Juga: TOK TOK TOK! Pemkot Tangsel Perpanjang PSBB Satu Bulan Lagi
Adapun pelayanan kesehatan yang dimaksud mencakup puskesmas, posyandu hingga rumah sakit.
Sekretaris Dinas Bangunan, Ayep Jajat Sudrajat menjelaskan, di bidang kesehatan, Dinas Bangunan berhasil merealisasikan pembangunan dan renovasi berbagai pusat pelayanan kesehatan, baik dalam lingkungan puskesmas dan rumah sakit umum daerah.
Adapun rincian dari realisasi di bidang kesehatan adalah pembangunan dan rehabilitasi posyandu, kemudian penambahan ruang puskesmas di seluruh Tangsel dalam rangka meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan.
“Pembangunan posyandu yang dibangun dan direhabilitasi sebanyak 139 unit. Jumlah tambah ruang puskesmas target 10, realisasi 12, pembangunan rumah sakit tipe C yang dibangun sebanyak 2 unit, dan realisasinya tercapai di 2020. Tahapan Pembangunan RSUD Gedung 3, sebanyak 3 realisasi tercapai, realisasi fisik pembangunan Gedung 2 RSU atau rencana pembangunan gedung 2 RSU target di 2021 dan di 2020 tercapai 100 persen,” ungkap Ayep.
Kemudian ada juga penambahan gedung operasional di Rumah Sakit Kota Tangsel, yang saat ini sudah digunakan sebagai pelayanan kesehatan di Kota Tangsel, dengan pengembangan beberapa fasilitas dukungan lainnya.
Selain itu, Ayep menjelaskan, ada beberapa renovasi yang dilakukan di rumah sakit dan beberapa pusat pelayanan kesehatan. Puskesmas yang direhabilitasi mencapai 14 unit, sementara untuk pembangunan mencapai 35 unit.
Sementara jumlah posyandu selama lima tahun ini ditargetkan pada tahun 2021 mencapai 151 unit. Per tahun 2020 ini, sudah mencapai 139 unit posyandu yang mana tersebar di seluruh RW di Kota Tangsel. (adv)