Suara.com - Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 Slamet Ma'arif menuding ada skenario besar di balik penurunan baliho Habib Rizieq Shihab.
Skenario tersebut, kata Slamet, untuk mengadu domba TNI dan FPI agar hubungan yang sudah terjalin erat berubah menjadi renggang.
"Kami mengimbau kepada kawan-kawan FPI jangan terprovokasi, kita melihat ada skenario besar yang sedang dijalankan untuk mengadu domba antara umat Islam dan TNI yang selama ini (akur), bahkan sejak perjuangan dulu bersama-sama," ucap Slamet di kanal YouTube Refly Harun, Rabu (25/11/2020).
Ketika ditanya Refly siapa yang mengadu domba, Slamet tidak bisa menjawabnya dengan tegas.

"Tugas Bang Refly lah untuk mencari itu semua," kata Slamet dengan tertawa.
Slamet mengaku prihatin dengan penurunan baliho Habib Rizieq tersebut. Pasalnya, ia menilai TNI melakukan sesuatu yang tidak pada tempatnya.
"Tugas TNI bukan menakutkan rakyat dan dari dulu kita sendiri FPI itu, kawan-kawan FPI dan TNI selalu kerja sama di lapangan. Dari tsunami Aceh, berbagai bencana," ungkapnya.
Lebih dari itu, ia sangat menyayangkan terhadap penurunan baliho, karena marwah TNI dipertaruhkan ketika itu.
"Setiap tahun itu baliho terpasang, udah 22 tahun, satpol PP udah biasa nurunin, nggak pernah ada benturan sama FPI," kata dia.
Baca Juga: Dirayu Bima Arya, Habib Rizieq Mau Tes Covid-19
Selain itu, Slamet menegaskan jika baliho Habib Rizieq diturunkan, maka pihaknya akan membalas dengan yang lebih besa.