Menunggu Sepak Terjang MUI di Bawah Miftachul Akhyar: Maruf Titip Pesan

Siswanto Suara.Com
Jum'at, 27 November 2020 | 11:48 WIB
Menunggu Sepak Terjang MUI di Bawah Miftachul Akhyar: Maruf Titip Pesan
Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar. (Suara.com/Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia periode 2020-2025 Miftachul Akhyar mengatakan umat dan masyarakat menunggu kiprah MUI kepengurusan baru untuk menghadapi berbagai tantangan keumatan.

"Umat sedang menunggu apa langkah kita," kata Miftach sebelum menerima secara simbolis estafet kepemimpinan dari Ketum MUI 2015-2020 Maruf Amin, hari ini.

Ia mengatakan menjadi ketua umum bukan berarti lebih baik dari figur lainnya. Pimpinan tertinggi MUI juga merupakan amanah yang besar sekaligus memikul beban yang berat.

Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu mengatakan salah satu tantangan umat yang harus diatasi adalah di era teknologi saat ini terjadi banyak ketidakpastian.

Baca Juga: Terpilih Jadi Ketua Umum MUI, Ini Profil KH Miftachul Akhyar

Ketidakpastian, kata dia, memicu umat berada di tengah kegamangan tujuan hidup sebagaimana diramalkan Rasulullah Muhammad SAW. Rasulullah menyebut ketidakpastian juga menjadi penanda datangnya kiamat.

"Rasulullah pernah menyatakan, hari itu sudah diramalkan Rasulullah, kiamat belum diselenggarakan sebagai penutup kehidupan dunia, sampai suatu massa seseorang tidak tahu motivasi apa kehidupannya, apa penggeraknya, apa penyebabnya," kata dia.

"Dia hanya ikut dan terpengaruh situasi dan kondisi. Seseorang membunuh tapi dia tidak tahu motivasinya, yang terbunuh juga tidak tahu sebabnya dia dibunuh," katanya.

Miftach mengatakan Rasulullah menyebut zaman ketidakpastian itu terjadi gonjang-ganjing dengan menipisnya batas kebenaran dan kebatilan, tidak ada upaya masyarakat mengklarifikasi isu, hoaks bertebaran, fitnah dianggap sunah dan lainnya.

"Maka sangat berat tugas ulama. Sungguh mulia tugas yang mewarisi (Nabi Muhammad) dan diwarisi (ulama)," kata dia merujuk kehadiran nabi dan ulama untuk menjaga umat.

Baca Juga: Tengku Zulkarnain Tak Masuk dalam Jajaran Pengurus MUI Periode 2020-2025

Pesan Maruf Amin

Wakil Presiden Maruf Amin melepaskan jabatannya sebagai Ketua Umum non-aktif MUI dan menitipkan tiga pesan kepada pengurus MUI untuk mendorong pengarusutamaan Islam jalan tengah, melakukan perbaikan dan mendukung ekonomi syariah.

“Saya, selaku Wakil Presiden dan juga sebagai mantan ketua umum MUI, benar-benar ingin menitipkan tiga hal yang saya nilai sangat penting,” kata Maruf Amin ketika menutup Musyawarah Nasional X MUI di Hotel Sultan Jakarta.

Pesan pertama, sebagai ormas yang berisikan ulama-ulama, Maruf Amin meminta MUI harus teguh dalam menjaga cara berpikir dan bertindak umat Islam yang moderat, tidak berlebihan, tidak berlaku masa bodoh, tidak kaku dan tidak permisif.

“Komitmen untuk tetap menjadikan Islam wasathiyah sebagai cara berpikir, bersikap dan bertindak, harus tetap menjadi pedoman dalam setiap kiprah MUI di masa yang akan datang,” kata Maruf Amin.

Pesan kedua, MUI harus dapat melakukan pembenahan dan perubahan ke arah lebih baik secara terus menerus, khususnya dalam memberikan pelayanan kepada umat Islam dan sebagai mitra pemerintah.

“Diharapkan MUI semakin lebih baik dalam menjalankan fungsinya, terutama fungsi sebagai khadimul ummah dan shadiqul hukumah,” kata dia.

Kemudian, Maruf Amin meminta MUI terus mengawal pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia.

“Itu merupakan basis dan tumpuan kehidupan ekonomi sebagian besar umat dan telah menjadi bagian integral dari struktur perekonomian nasional, yang sekarang sudah menjadi kebijakan pemerintah,” katanya.

Maruf Amin juga mengucapkan selamat pada pimpinan MUI yang terpilih untuk periode 2020-2025 dan berharap para pengurus dapat menjalankan amanah dalam menjalankan mandat kepemimpinan.

Maruf Amin terpilih sebagai Ketua Umum MUI untuk periode 2015-2020; namun sejak pelantikannya sebagai Wapres pada 20 Oktober 2019, Ma’ruf menjabat sebagai Ketua Umum non-aktif seperti yang disepakati pada Rakernas MUI di Lombok, NTB.

Dalam kepengurusan MUI yang baru, Maruf Amin mendapat posisi formatur sebagai Ketua Dewan Pertimbangan. [Antara dan berbagai sumber]

REKOMENDASI

TERKINI