'Hilang' Sejak Edhy Dicokok KPK, Pengamat: Prabowo Dilema, Maju-Mundur Kena

Jum'at, 27 November 2020 | 11:37 WIB
'Hilang' Sejak Edhy Dicokok KPK, Pengamat: Prabowo Dilema, Maju-Mundur Kena
Prabowo Subianto [ABC Australia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bak ditelan bumi setelah Menteri Kelautan dan Perikanan nonaktif Edhy Prabowo tertangkap KPK atas dugaan kasus suap ekspor benih lobster.

Terkait hal itu, Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai Prabowo tengah berada dalam posisi dilema.

Ujang berpendapat kalau Prabowo akan selalu dianggap salah dalam sikapnya. Padahal mantan Danjen Kopassus itu pernah berjanji tegas terhadap tindakan korupsi yang dilakukan oleh kadernya.

"Dia (Prabowo Subianto) dalam dilema. Maju kena, mundur pun kena. Muncul salah, tak muncul pun jadi salah. Jadi semua serba salah," kata Ujang saat dihubungi Suara.com, Jumat (27/11/2020).

Selain itu, sosok Edhy itu tidak asing bagi Prabowo. Mantan wakil ketua umum Gerindra tersebut bahkan sudah dianggap sebagai orang kepercayaannya Prabowo.

"Karena bagamanapun Edhy Prabowo itu tangan kanannya. Kepercayaannya. Jika dipecat dari partai, maka Edhy Prabowo punya banyak kartu Prabowo juga," tuturnya.

Sebelumnya, Prabowo ditagih janjinya untuk membuat penjara untuk kader Gerindra yang korupsi. Penagihan itu disampaikan Pendiri PAN, Abdillah Toha.

Toha menyindir Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang berjanji akan menjebloskan kader Partai Gerindra yang terlibat korupsi. Abdillah menagih janji tersebut.

Melalui akun Twitter miliknya @at_abdillahtoha, Abdillah mengunggah video singkat berisi pernyataan Prabowo yang berjanji akan menjebloskan sendiri para kadernya ke penjara jika mereka terlibat korupsi.

Baca Juga: Novel Pimpin Penggeledahan, 11 Mobil Penyidik KPK Datangi Kantor KKP

Janji tersebut disampaikan oleh Prabowo dalam debat Pilpres 2019 pada 17 Januari 2019 lalu.

REKOMENDASI

TERKINI