Suara.com - Video seorang pemuda menunjukkan rapor nenek yang nyaris merah semua viral di media sosial.
Video viral ini diunggah oleh akun TikTok @reflyputra12 dan kemudian dibagikan ulang oleh akun Instagram @manaberita.
Pemilik akun @reflyputra12 menunjukkan rapor tahun 1956 milik neneknya yang ia temukan saat beres-beres rumah.
Iseng, @reflyputra12 pun membongkar nilai neneknya saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
Baca Juga: Viral Tukang Parkir Tata Motor Sesuai Merk dan Warna, Publik Terkesima
Dalam rapor bersampul kertas cokelat itu, Refly membaca satu per satu nilai yang didapat sang nenek. Ia langsung terpikirkan dengan nilai matematika yang diraih sang nenek di kelas 1 SD.
Di kelas pertama itu, Refly langsung terkejut begitu melihat deretan angka yang tertulis di halaman pertama.
"Kok merah semua?" ujar Refly terkejut lalu terbahak.
Ia pun memeriksa nilai neneknya yang didominasi angka 4 dan 5. Refly langsung terpaku dengan pelajaran Berhitung neneknya yang hanya mendapat nilai 4.
Pria itu lantas melanjutkan ulasan ke lembar berikutnya. Di kelas dua, nilai sang nenek tampak tak jauh berbeda dari kelas satu.
Baca Juga: Wanita Pakai Bedak Super Tebal Di-Bully, Ternyata Faktanya Malah Bikin Haru
Hanya saja, nilai mata pelajaran Berhitung milik neneknya sudah mengalami peningkatan satu poin yakni 5.
Namun, ada satu catatan yang membuat Refly tak henti tertawa terbahak-bahak. Di ujung bawah halaman rapor kelas 2 itu, sang nenek dinyatakan tidak naik.
Kontan, hal itu langsung membuat Refly mengejek aib neneknya tersebut.
Ia pun melanjutkan ulasan rapor milik neneknya hingga ke kelas 6. Di kelas tersebut, sang nenek mengalami peningkatan nilai dengan rata-rata 6. Nenek Refly pun dinyatakan tamat sekolah dasar oleh sekolahnya.
Tanggapan warganet
Konten kocak milik Refly itu sontak membuat warganet terhibur. Tak jarang dari warganet yang menertawakan cara Refly mengulas rapor neneknya.
"Jadi ikutan ngakak, dosa berjemaah ini ngetawain Mbah," tulis @mamahbiu.
"Ini nih, si cucu durhaka," komentar admin @manaberita.
"Pada zaman dahulu dapat nilai segitu sudah bagus, karena zaman dulu hanya orang yang berpengaruh yang bisa sekolah. Dan dulu guru-guru killer semua dan sangat dihormati berbeda dari zaman sekarang sudah ada HAM sedikit-sedikit ngelapor," komentar @teguhkeliat.
"Tidak naik kelas? ngakak!" seloroh @rzqyogaa.