Suara.com - Presiden terpilih AS, Joe Biden mendesak warganya untuk tidak melakukan kumpul keluarga saat Thanksgiving karena Amerika masih berperang melawan virus corona.
"Aku tahu negara ini sudah bosan berperang. Tapi kita perlu ingat, kita berperang dengan virus, bukan dengan satu sama lain. Tidak dengan satu sama lain," ungkap Biden dalam dalam pidato Thankgiving pertamanya menjelang liburan
"Ini adalah saat di mana kita perlu menguatkan tulang punggung kita, melipatgandakan berusaha dan berkomitmen kembali pada pertarungan," kata Biden, berbicara dari Wilmington, Delaware. "Mari kita ingat: Kita semua bersama-sama."
Menyadur CNN, pidato Joe Biden sedikit menyentuh karena mengambil pesan tentang makna keluarga dan kehilangan. Ia mengaitkan hal ini agar warga Amerika menimbang kembali pertemuan keluarga yang kerap dilakukan saat Thanksgiving.
Baca Juga: Bikin Gebrakan Lagi, Joe Biden Tunjuk Seorang Wanita Keturunan AS-Palestina
"Saya tahu bahwa saat-saat di tahun ini bisa sangat sulit. Percayalah, saya tahu," kata Biden, berhenti sejenak dan mengambil napas. "Aku ingat Thanksgiving pertama itu. Kursi kosong, kesunyian. Membuatmu takjub."
Joe Biden kehilangan istri dan bayi perempuannya dalam kecelakaan mobil menjelang Natal tahun 1972, dan putranya Beau, 46, meninggal karena kanker otak pada tahun 2015.
"Sangat sulit untuk peduli," kata Biden. "Sulit untuk mengucap syukur. Sulit untuk berpikir melihat ke depan, dan sangat sulit untuk berharap. Aku mengerti. Aku akan berpikir dan berdoa untuk kalian semua di Thanksgiving ini."
Pidato ini bertentangan dengan pernyataan Donald Trump yang masih resmi menjabat Presiden AS. Dalam sambutannya, Trump justru menyarankan warganya untuk berkumpul seolah tak peduli dengan pandemi.
"Saya mendorong semua orang Amerika untuk berkumpul, di rumah dan tempat ibadah, untuk mengucapkan doa terima kasih kepada Tuhan atas banyak berkah kita."
Baca Juga: Ternyata, Masih Ada Negara yang Belum Akui Joe Biden Menang Pilpres AS
Sementara itu menurut Universitas Johns Hopkins, lebih dari 261 ribu orang meninggal akibat Covid-19 di Amerika Serikat.
Lebih dari 12,7 juta orang didiagnosis dengan virus tersebut dan Amerika Serikat telah menetapkan beberapa rekor harian baru untuk rawat inap.