Vladimir Putin ternyata Belum Divaksin Sputnik V, Ini Alasannya!

Kamis, 26 November 2020 | 17:13 WIB
Vladimir Putin ternyata Belum Divaksin Sputnik V, Ini Alasannya!
Presiden Rusia, Vladimir Putin (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Rusia Vladimir Putin belum divaksin Covid-19 meskipun negaranya sudah mengumumkan Sputnik V sebagai vaksin Covid-19 pertama di dunia.

Menyadur CNN Kamis (26/11), Putin belum bisa menerima vaksin karena Sputnik V belum menyelesaikan tahap akhir uji coba. Presiden tidak dapat menggunakan vaksin yang tidak bersertifikat," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.

Peskov tidak menjelaskan perbedaan antara vaksin yang 'disertifikasi' dan yang 'disetujui, tapi ia menegaskan bahwa vaksinasi massal belum dimulai. "Dan, tentu saja, kepala negara tidak dapat mengambil bagian dalam vaksinasi sebagai sukarelawan. Itu tidak mungkin."

fakta tentang Putin yang belum divaksin muncul setelah pengembang Sputnik V merilis informasi tentang keunggulan vaksin tersebut. Mereka menggambarkan Sputnik V sebagai vaksin yang efektif, murah dan mudah diangkut.

Baca Juga: Tak Mau Kalah, Vaksin Sputnik V Rusia Diklaim 95 Persen Efektif

Putin pertama kali mengumumkan vaksin Sputnik V disetujui digunakan publik pada Agustus, meskipun pada saat itu vaksin belum menyelesaikan uji coba tahap terakhir.

Vaksin Sputnik V milik Rusia. (Anadolu Agency/Sefa Karacan)
Vaksin Sputnik V milik Rusia. (Anadolu Agency/Sefa Karacan)

Pengumuman tersebut datang sebelum dimulainya uji coba Tahap 3, yang merupakan kunci untuk memastikan keamanan dan kemanjurannya, dan menimbulkan keraguan dari komunitas internasional.

"Saya tahu itu bekerja cukup efektif, itu membentuk kekebalan yang stabil," kata Putin pada saat itu.

Putin juga mengatakan putrinya sudah menerima vaksin tersebut dan pengakuannya langsung membuat heboh karena Presiden yang terkenal cool ini sangat jarang menautkan pernyataannya dengan ranah pribadi.

Menurut TASS, Putin yang berusia 68 tahun, termasuk dalam kelompok berisiko tinggi. Uji coba vaksin untuk kelompok pertama sukarelawan berusia 60 tahun ke atas dimulai pada 28 Oktober.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Rusia, Sputnik V Dipasarkan Rp 200 Ribuan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI