Suara.com - Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidato Thanksgiving tahunan terakhirnya di Gedung Putih pada Rabu (25/11) malam waktu setempat.
Menyadur CNN, pidato itu menyerukan warga Amerika agar berkumpul bersama keluarganya saat Thanksgiving meskipun angka kasus virus corona masih tinggi di AS.
"Saya mendorong semua orang Amerika untuk berkumpul, di rumah dan tempat ibadah, untuk mengucapkan doa terima kasih kepada Tuhan atas banyak berkah kita."
Pernyataan ini sangat bertentangan dengan pernyataan pakar kesehatan yang tidak menyarankan masyarakat berkumpul dan berkerumun untuk mencegah angka penularan virus.
Baca Juga: Pandemi COVID-19, Warga Amerika Serikat Tetap Mudik Thanksgiving
Sebelumnya Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS juga merekomendasikan warga agar tidak bepergian saat Thanksgiving karena bisa menjadi superspreader virus corona.
Menurut Universitas Johns Hopkins, lebih dari 261 ribu orang meninggal akibat Covid-19 di Amerika Serikat. Lebih dari 12,7 juta orang didiagnosis dengan virus tersebut dan Amerika Serikat telah menetapkan beberapa rekor harian baru untuk rawat inap.
Perayaan Thanksgiving yang biasanya diisi dengan acara keluarga dikhawatirkan membawa angka lonjakan baru, terutama bagi orang-orang dengan usia yang rentan.
Selama ini, pidato presiden tentang libur Thanksgiving dianggap sebagai pernyataan yang tak serius namun kerap menyelipkan isu politik dan peristiwa terkini. Pidato tahun ini berisi tentang pandemi dan penanganan virus corona.
Baca Juga: Jelang Thanksgiving, Kasus Covid-19 di AS Makin Parah