Suara.com - Di Argentina ada sebuah agama yang dibentuk oleh sejumlah orang untuk memuja Diego Maradona, legenda sepak bola yang baru saja wafat pada Rabu (25/11/2020).
Diego Maradona menghembuskan napas terakhir pada Rabu malam waktu setempat di kediamannya yang diduga akibat serangan jantung.
Menyadur 90min.com, Kamis (26/11/2020) agama yang memuja Diego Maradona tersebut bernama Iglesia Maradoniana atau yang juga biasa disebut Gereja Maradona.
Agama tersebut didirikan oleh tiga penggemar berat penyerang timnas Argentina tersebut yakni Hector Campomar, Alejandro Veron, dan Hernan Amez pada tahun 1998 di kota Rosario, kampung halaman Maradona.
![Iglesia Maradoniana, agama yang memuja Diego Maradona.[Twitter]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/11/26/71513-iglesia-maradoniana-agama-yang-memuja-diego-maradona.jpg)
Ulang tahun Diego Maradona yang jatuh pada tangga 30 Oktober dianggap oleh para pengikut Iglesia Maradoniana sebagai hari Raya Natal mereka.
Sedangkan untuk tanggal 22 Juni, hari dimana Maradona mencetak dua gol melawan Inggris di Piala Dunia 1986 adalah hari Paskah mereka. Gol kedua pada pertandingan tersebut dianggap sebagai gol terbesar dalam sejarah sepakbola.
Ketiga pendiri Iglesia Maradoniana tersebut awalnya memiliki pengikut 30-40 orang, kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang sangat mencintai mantan pemain Napoli tersebut. Saat ini, pengikutnya sudah bertambah hingga 200.000 orang dan terdaftar dari 130 negara.
"Agama kami adalah sepak bola dan, seperti semua agama, itu pasti memiliki tuhan," kata Alejandro Veron, seorang anggota gereja, kepada The Guardian pada tahun 2008.
"Kami tidak akan pernah melupakan keajaiban yang dia tunjukkan di lapangan dan semangat yang dia bangun untuk kami, para fanatik." sambungnya.
Baca Juga: Diego Maradona Dimakamkan Berdampingan dengan 7 Presiden Argentina
Hernan Amez mengungkapkan jika mereka berbeda dengan kebanyakan agama yang ada di dunia ini. "Gereja adalah umatnya, mereka yang setia kepada Maradona," kata pendiri Amez kepada ESPN pada tahun 2018.