Saksi Akui Disuruh Brigjen Prasetijo Tulis Surat Djoko Tjandra Tak Bersalah

Kamis, 26 November 2020 | 14:55 WIB
Saksi Akui Disuruh Brigjen Prasetijo Tulis Surat Djoko Tjandra Tak Bersalah
Terdakwa kasus suap penghapusan red notice Djoko Tjandra, Brigjen Prasetijo Utomo. [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan seorang anggota Polri bernama Brigadir Junjungan Fortes sebagai saksi dalam sidang perkara penghapusan red notice atas terdakwa Djoko Tjandra.

Dia merupakan anggota yang bertugas di Divisi Hubungan Internasional Polri -- bagian Kejahatan Internasional NCB Interpol.

Fortes mengaku pernah mendapat perintah dari terdakwa Brigjen Prasetijo Utomo untuk membuat surat dari masyarakat sipil yang ditujukan pada Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri. Surat tersebut atas nama Anna Boentaran yang merupakan istri dari Djoko Tjandra.

Perintah dari eks Kepala Biro Koordinasi dan Pengawasan PPNS Bareskrim Polri itu terjadi sekitar 9 April 2020. Melalui sambungan telepon, Prasetijo meminta Fortes untuk menghadap.

"Pernah di hubungi beliau pada 9 April 2020, Brigjen Prasetijo Utomo memerintahkan saya untuk menghadap beliau melalui telepon," ungkap Fortes di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat, Kamis (26/11/2020).

Penampakan para saksi yang dihadirkan JPU dalam skandal red notice Djoko Tjandra. (Suara.com/Arga)
Penampakan para saksi yang dihadirkan JPU dalam skandal red notice Djoko Tjandra. (Suara.com/Arga)

Mendapat perintah untuk menghadap, Fortes kemudian melapor pada atasannya, yakni Tommy Dwi Hariyanto. Setelah mendapat izin, Fortes langsung menghadap Prasetijo.

Tiba di ruang kerja Prasetijo, Fortes langsung mendapat perintah untuk membuat surat dari masyarakat sipil kepada Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Irjen Napoleon Bonaparte. Surat tersebut berkaitan dengan status Djoko Tjandra sebagai orang yang tidak bersalah.

"Menyatakan kalau Djoko Tjandra orang tidak bersalah. Waktu itu diarahkan Pak Prasetijo dari Anna Boentaran ke Kadiv Hubinter. Berdasarkan informasi, Anna adalah istri Djoko Tjandra," jelasnya.

Fortes menjelaskan, jika surat tersebut terdiri dari tiga paragraf. Pertama, ucapan terima kasih dari Anna Boentaran kepada Napoleon. Pada paragraf kedua, berisi salinan Peninjauan Kembali Djoko Tjandra dan paragraf ketiga tertera kalimat "mohon bantuan hukum".

Baca Juga: JPU Beberkan Isi Percakapan Anita Kolopaking dengan Pinangki Terkait Uang

Terdakwa kasus suap penghapusan red notice Djoko Tjandra. (Suara.com/Arga)
Terdakwa kasus suap penghapusan red notice Djoko Tjandra. (Suara.com/Arga)

"Saya ingat suratnya dua lembar, dan itu terdiri dari 3 paragraf. Pertama, saya ketik ucapan terima kasih dari Anna ke Kadivhuter, paragraf dua, amar putusan, paragraf tiga disebutkan Djoko Tjandra adalah orang tidak bersalah," beber Fortes.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI