Suara.com - Dian Safitri (32), seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Jalan Dukuh V, Kramat Jati, Jakarta Timur nekat merancang aksi pembunuhan terhadap suaminya, Lucky Hutatagaol. Awalnya kasus ini diketahui tetangga sebagai kasus perampokan.
Salah satu tetangga pasangan suami istri tersebut, bernama Amid (40) menceritakan, awalnya para tetangga mengira kasus tersebut merupakan perampokan. Kejadian tersebut menurutnya terjadi pada 2 November 2020 dini hari.
"Itu kejadian kalau tidak salah awal bulan tanggal 2 (November) malam. Awalnya kan kami kira perampokan," kata Amid saat ditemui di sekitar kediaman pasutri tersebut, Kamis (26/11/2020).
Amid mengaku mengetahui kejadian itu saat akan melaksanakan ibadah salat subuh. Ketika itu ia ingin berjalan ke masjid ternyata tak jauh dari rumahnya sudah ramai orang berkumpul. Ia tak mengatahui persis detik-detik saat pelaku membabi buta menganiaya korban.
"Waktu itu saya mau salat subuh orang sudah ramai. Katanya bos bawang (korban Lucky) kerampokan, memang saya lihat sudah luka-luka korban," ungkapnya.
Menurutnya, korban yang merupakan suami pelaku tersebut mengalami luka bacok di tangan dan bagian wajahnya. Korban pun disebutnya dalam keadaan kritis. Namun, sebagai tetangga Amid dan warga lainnya sempat merasa janggal.
Pasalnya, dalam kejadian tersebut tidak ada barang berharga atau lainnya yang dihilang dibawa kabur oleh pelaku. Terlebih yang mengalami luka hanya Lucky seorang saja.
"Kalau perampokan kan ada barang yang hilang ini enggak katanya. Baru kemarin malam saya tahu dari tv kalau ternyata istrinya yang suruh buat bunuh ya," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, kasus yang awalnya dikira perampokan itu ternyata merupakan kasus perencanaan pembunuhan. Otak kasus tersebut ternyata Dian Safitri yang tak lain merupakan istri korban.
Baca Juga: Diupah Rp100 Juta, Istri Suruh 2 Remaja Bunuh Suami di Kramat Jati
Dian mengiming-imingi pembunuh bayaran seharga Rp 100 juta jika berhasil menghabisi nyawa suaminya.