Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Sekjend Kiara: Sejak Awal Dia Tidak Jelas

Kamis, 26 November 2020 | 12:24 WIB
Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Sekjend Kiara: Sejak Awal Dia Tidak Jelas
Sekjend Kiara Sebut Menteri KKP Ehdy Prabowo Tidak Jelas Sejak Awal (YouTube/NajwaShihab).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) Susan Herawati mengaku sejak awal tidak melihat kejelasan program kerja Menteri KKP Edhy Prabowo.

Pernyataan Susan Herawati tersebut disampaikannya dalam acara Mata Najwa, Rabu (25/11/2020) malam.

"Sejauh beliau [Menteri KKP Edhy Prabowo] terpilih, kita tidak pernah melihat secara terang benderang program kerja apa yang mau dijalankan. Setahu saya ada 18 aturan yang mau dikaji ulang, salah satunya ekspor benih lobster, kedua cantrang. Ini menjadi pertanyaan, Kementerian KKP ini berdiri atas nama siapa?" kata Susan Herawati dikutip Suara.com dari tayangan dalam kanal YouTube Mata Najwa.

Susan Herawati kemudian mengatakan, selama ini Indonesia hanya menjadi penonton majunya bidang perikanan negara lainnya seperti Vietnam.

Sekjend Kiara Sebut Menteri KKP Ehdy Prabowo Tidak Jelas Sejak Awal (YouTube/NajwaShihab).
Sekjend Kiara Sebut Menteri KKP Ehdy Prabowo Tidak Jelas Sejak Awal (YouTube/NajwaShihab).

Pasalnya menurut dia seharusnya Kementerian KKP mengkaji sesuatu yang lebih penting daripada eskpor benih lobster atau benur.

"Sekarang kita hanya menjadi penonton. Kita melihat Vietnam meningkat dengan cukup pesat sedang kita masih dalam level yang sama. Kenapa sih kita gak ngomong bagaimana UU No 7 tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan," imbuh Susi Herawati.

Pernyataan Susan Herawati itu berangkat dari Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Dedi Mulyadi yang sejak awal tidak sepakat dengan adanya ekspor benih lobster.

Dedi Muyadi sendiri mengaku tidak kaget mengetahui persoalan yang terjadi hari ini. Sebab, sejak awal dia sudah menegaskan bahwa ekspor benih lobster tidak logis untuk dilakukan.

"Segala kemungkinan bisa terjadi. Jadi kita tidak terlalu kaget dengan persoalan yang terjadi hari ini," ungkap Dedi Mulyadi.

Baca Juga: Jokowi Didukung Jika Angkat Susi Pudjiastuti Jadi Menteri KKP Lagi

"Sejak awal saya sampaikan bahwa tidak logis kita melakukan ekspor benih lobster. Buktinya Bang Fahri Hamzah rugi. Ruginya 2 kali. Ngapain kita melakukan ekspor yang merugikan banyak orang," imbuh dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI