Peringatan! Merokok Sembarangan di Aceh Bisa di Bui

Erick Tanjung Suara.Com
Kamis, 26 November 2020 | 12:03 WIB
Peringatan! Merokok Sembarangan di Aceh Bisa di Bui
Plang kawasan tanpa rokok di Desa Bone-Bone (Screenshot Youtube DW Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Merokok sembarangan di Aceh bisa dihukum penjara tiga hari atau denda paling banyak Rp500 ribu. Aturan tersebut dituangkan dalam rancangan qanun kawasan tanpa rokok atau KTR yang sedang dibahas oleh dewan perwakilan rakyat atau DPR Aceh.

"Kami menargetkan rancangan qanun tentang kawasan tanpa rokok ini dapat disahkan paling telat sampai 23 Desember 2020," kata Ketua Pansus KTR DPR Aceh, Purnama Setia Budi, di Banda Aceh, Kamis (26/11/2020).

Purnama menyebutkan, lokasi yang dilarang merokok sesuai qanun KTR adalah di ruang publik. Diantaranya seperti di fasilitas kesehatan, institusi pendidikan, arena kegiatan anak-anak, tempat ibadah, angkutan umum, arena olahraga, tempat kerja, serta tempat umum lainnya.

“Jika kedapatan merokok di lokasi tersebut, bisa dipidana dengan hukuman penjara maksimal tiga hari atau denda sebesar Rp500 ribu,” ujarnya.

Baca Juga: Terlibat Pernikahan Liar, Pasutri di Aceh Jaya Jadi Tersangka

Purnama menyampaikan, rancangan qanun KTR itu juga mengatur tentang larangan memproduksi rokok, menjual atau membeli rokok, bahkan penyelenggaraan iklan rokok hingga promosi di lokasi KTR.

"Apabila itu dilanggar akan dipidana kurungan paling lama tujuh hari dan juga membayar denda maksimal Rp500 ribu," ucap dia.

Purnama menambahkan, pihaknya telah menerima banyak masukan melalui rapat dengar pendapat umum atau RDPU, semua itu menjadi pertimbangan pansus guna penyempurnaan qanun.

Purnama menuturkan, pengesahan qanun ini merupakan sebuah tantangan, pasalnya DPRA sudah tiga kali mengajukan, namun selalu gagal dalam perjalanannya.

“Rancangan qanun KTR sudah beberapa kali direncanakan, ini yang keempat, maka menjadi tantangan buat kita supaya ini bisa diparipurnakan," ujar Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Bireuen, Aceh itu. Antara

Baca Juga: Viral Emak-emak Takbir Saat Ditilang, Politisi PKB: Takbir Hilang Sakralnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI