Suara.com - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo beserta sejumlah orang ditangkap KPK, Rabu (25/11/2020) dini hari, di Bandara Soekarno-Hatta.
Kekinian, KPK telah menetapkan Edhy Prabowo sebagai tersangka kasus dugaan suap izin ekspor benih lobster atau benur.
Suap dari perusahaan-perusahaan yang mendapat penetapan izin ekspor benih lobster menggunakan perusahaan 'Forwarder' dan ditampung dalam satu rekening mencapai Rp 9,8 miliar.
"Apakah ada 40 persuahaan dengan total uang Rp 9,8 miliar atau beberapa perusahaan belum dapat disimpulkan tapi dari tahapan pemeriksaan saat ini didapat kesimpulan uang itu berasal dari berbagai perusahaan yang tidak terputus," kata Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango di gedung KPK Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Kamis (26/11/2020).
Baca Juga: Petuah Lama Fadli Zon, Pernah Minta Edhy Prabowo Ikuti Susi yang Nasionalis
Deputi Penindakan KPK dalam konferensi pers juga menyebutkan untuk mendalami aliran dana dari dan ke pihak lain perlu waktu.
"Karena yang kita tampilkan malam ini baru satu kejadian pintu masuk, kan ada beberapa persuahaan yang ada. Kita list berapa perusahaan dan dari perusahaan ini flow alirannya jelas. Kami akan perdalam koordinasi PPATK sampai mana alirannya," kata Karyoto.
Atas pencapaian ini, Eks Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengapresiasi kinerja petinggi KPK melalui akun Twitternya @febridiansyah.
"Ini yang disebut kerja kongkrit memberantas korupsi.. Semoga ke depan, KPK banyak melakukan hal seperti ini," tulis Febri dikutip Suara.com, Kamis (26/11/2020).
Febri berharap, berbagai persoalan yang menimpa KPK sebelum operasi tangkap tangam (OTT) tersebut, tidak menjadi penghalang ketajaman KPK.
Baca Juga: Jadi Tersangka Suap Ekspor Benur, Menteri KKP Edhy Prabowo Negatif Corona
"Cukuplah beberapa waktu terakhir yang penuh kontroversi, urusan internal hingga slogan demi slogan dan rilis-rilis pimpinan tertentu tentang selamat semua hari besar itu," tandas Febri.
Kicauan Febri Diansyah tersebut sontak dibanjiri beragam komentar dari warganet.
"Ya Alloh Pak Febri, fans banget gue. Cara ngomong yang tak gentar padahal dalam hatinya was-was karena ancaman dari para koruptor ke keluarga nya. I love you pak, publik speaking yang tidak ada e e e e (terbata-bata)," kata akun @sapetu***
"KPK harus buktikan satu hal lagi tangkap Harun M agar dugaan permainan elit seolah olah kasus tebang pilih dapat dihilangkan kalau kader partai rezim aman jaya kalau partai pendukang yang mulai mbalelo direstui untuk dibereskan," timpal @Jojo***
Sebelumnya, Febri Diansyah menyatakan mundur dari KPK dengan jabatan terakhirnya sebagai Kepala Biro Hubungan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi.
Mundurnya Febri tersebut ia sampaikan kepada publik melalui akun Twitter pribadinya @febridiansyah, Jumat (25/09/2020).