Suara.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo masih diperiksa oleh penyidik KPK, setelah 20 jam lalu ditangkap di Bandara Soekarno - Hatta, Tangerang, Rabu (25/11/2020).
Selama 20 jam pula KPK belum mau memberikan komunike kepada awak media, terkait status terbaru Edhy maupun penjelasan kasusnya.
Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri sempat memberikan keterangan, setelah terdapat 11 nama rombongan lawatan Edhy Prabowo ke Hawaii diduga ikut diamankan, yang beredar di kalangan jurnalis.
"Kami tidak pernah merilis 11 inisial nama atau jabatan para pihak yang turut diamankan dalam penangkapan dini hari ini di Bandara Soetta," kata Ali Fikri.
Baca Juga: Sepakat Sama Poyuono, Damai: Prabowo Idealnya Mundur dari Kabinet, Malu
Karena itu, Ali meminta semua pihak tidak menyebarkan informasi tersebut agar tak menjadi bahan spekulasi terkait penangkapan Edhy Prabowo.
Fikri hanya memberikan sinyalemen bahwa nasib Edhy Prabowo dan kawanannya akan ditentukan oleh KPK Rabu malam, melalui konferensi pers.
"Kami minta para pihak tidak menyebarkan informasi yang tidak benar dan mengimbau agar publik menunggu hingga keterangan resmi dapat kami sampaikan dalam konferensi pers malam ini."
Sebelumnya diberitakan, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo ditangkap KPK di Bandara Soekarno - Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (25/11/2020) dini hari.
Dia ditangkap atas dugaan melakukan korupsi terkait ekspor benih lobster. Selain Edhy, KPK disebut mengamankan total 17 orang.
Baca Juga: Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Rocky Gerung: Gerindra Akan Balas Dendam
Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango membenarkan informasi penangkapan Edhy Prabowo Cs tersebut.
Tak hanya Edhy Prabowo, terdapat sejumlah pihak lainnya yang turut diringkus dalam operasi senyap tersebut.
"Benar, kami telah mangamankan sejumlah orang pada malam dan dinihari tadi," kata Nawawi saat dikonfirmasi, Rabu (25/11/2020) pagi.
Sementara di kalangan wartawan, terdapat daftar rombongan Edhy Prabowo yang melawat ke Hawaii, Amerika Serikat.
Berikut daftarnya:
- Edhy Prabowo: Menteri KP
- Iis Rosita Dewi: istri Menteri KP
- Ibu Yenny Sinta Dewi: Analis Protokol, sub Bagian Acara Pimpinan KKP
- Bapak Mohamad Hekal: Anggota DPR dari Gerindra
- Bapak Slamet Soebjakto: Dirjen Budidaya KKP
- Bapak Pung Nugroho Sasono: Direktur Pemantauan dan Operasi Armada KKP
- Bapak Muhammad Zaini Hanafi: Plt. Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP
- Yudha Pratama (Lettu) - Ajudan Menteri
- Rokhmad Mohamad Rofiq: Kepala Subdit Perbenihan Ikan Air Payau, pada Dit.
- Perbenihan, Ditjen Budidaya KKP
- Desri Yanti : Kepala Bagian Humas
- Ali Mochtar Ngabalin: Staf KSP
Ali Mochtar Ngabalin, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Jokowi, mengakui ikut dalam rombongan Edhy Prabowo.
Bahkan, Ali Ngabalin mengakui melihat proses operasi tangkap tangan KPK terhadap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
"Iya, saya satu pesawat, satu tim, satu rombongan dari Jakarta, kemudian ke Hawaii. Agendanya sama," kata Ngabalin.
"Kan mereka datang, saya ada di situ, tapi awalnya abang tidak tahu itu KPK. Penjelasannya kami juga tidak tahu karena dari belakang jalan. KPK datang, yang bilang KPK itu orang-orang di situ. Sudah kan ada dua jalur tuh di Terminal III, mereka suruh 'Pak Ngabalin di sini saja'," kata Ngabalin.