Suara.com - Seorang anggota kongres Amerika Serikat yang baru terpilih pada pemilu 2020 berniat untuk membawa senjata api ke Gedung Capitol Amerika Serikat saat pelantikan.
Menyadur The Independent, Rabu (25/11/2020) politikus dari Partai Republik, Lauren Boebert, perwakilan distrik kongres ke-3 Colorado, menanyakan tentang membawa senjatanya saat menghadiri program orientasi di Washington.
Kabar tersebut diungkapkan oleh dua pejabat kongres dari Parti Republik dan Demokrat, yang tidak ingin diungkapkan identitasnya, kepada Associated Press.
"Ini adalah diskusi pribadi dan penyelidikan tentang bagaimana aturannya (membawa senjata api)." ujar Laura Carno selaku ajudan Boebert.
Baca Juga: Menteri Edhy Ditangkap KPK, Abraham Samad: #StopEksporBenihLobster
Boebert memang sejak awal sudah mencuri perhatian karena ia salah satu aktivis pro-senjata dan tanpa malu-malu membawa pistol Glock yang diikatkan di pinggulnya selama kampanye.
Wanita 33 tahun tersebut juga sempat diawasi pihak berwenang atas pernyataannya yang mendukung teori konspirasi QAnon, tetapi sejak itu berusaha menjauhkan diri dari kelompok tersebut.
Donald Trump memberikan dukungan bahkan memberi julukan Boebert sebagai "pejuang" yang "tidak akan pernah tunduk pada kemapanan di Kongres".
Lauren Boebert juga merupakan salah satu aktivis pro-senjata yang masih aktif serta memiliki restoran bertema senjata.
Praktik membawa senjata diizinkan di gedung untuk anggota parlemen di bawah peraturan kongres dengan batasan tertentu. Sedangkan masyarakat dilarang membawa senjata di Capitol, mulai dari halaman hingga gedung perkantoran.
Baca Juga: Update: Baru Sampai di Bandara Sepulang dari AS, Menteri Edhy Ditangkap
Peraturan tersebut dibuat pada tahun 1967 yang menetapkan bahwa baik undang-undang federal maupun District of Columbia melarang Anggota Kongres mana pun untuk merawat senjata api di kantornya atau di dalam wilayah Capitol.
Menurut laporan Associated Press, anggota parlemen juga tidak boleh membawa senjata ke gedung DPR dan area terdekat lainnya.