Suara.com - Cerita menarik buntut dari penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo datang dari seorang warganet pengguna Twitter dengan nama akun @jetsilvers.
Pasalnya, ia diketahui pernah meninggalkan jejak digital di Twitternya, yang mendoakan Edhy Prabowo agar suatu saat ditangkap KPK.
"Semoga suatu saat ditangkep KPK," celetuk @jetsilvers dikutip Suara.com.
Doa tersebut ia tulis pada 16 Desember 2019 silam. Ia mencuit kata-kata tersebut di kolom komentar Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.
Baca Juga: Sejawat di Gerindra, Wagub DKI Ogah Urusi Masalah Menteri Edhy Prabowo
Sufmi pada tanggal 15 Desember 2019 mengunggah foto bersama Edhy Prabowo di akun Twitter pribadinya @Don_dasco.
"Bro menteri @Edhy_Prabowo, tetap semangat jadi menterinya Nelayan Indonesia, jangan hirauin serangan Lobster yang belum move on, nanti rakyat yang menilai," terang Sufmi memberi narasi unggahannya.
Dia berharap, Edhy tetap menjadi pribadi yang sederhana dan dinas ke mana-mana tetap memakai pesawat komersil.
"Jangan charter pesawat apalagi kemudian nyewanya maskapai sendiri. Gak keren banget," tandas Sufmi ketika itu.
Celetukan @jetsilvers yang kini terbukti itu pun mendapat klarifikasi dari akun yang bersangkutan belum lama ini.
Baca Juga: Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Politikus Gerindra: DPP yang Akan Jelaskan
"Njiiirrr gw aja udah lupa sama twit ini. Turut berduka cita," kata @jetsilvers saat diingatkan temannya soal kicauan doanya.
Edhy Prabowo ditangkap KPK
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan beberapa orang lainnya ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (25/11/2020) dini hari.
Berdasarkan informasi, Edhy Prabowo ditangkap setelah perjalanan pulang dari Amerika Serikat.
"Benar, jam 01.23 dini hari di Soetta," kata Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta.
Menurut Ketua KPK Firli Bahuri, Edhy ditangkap atas dugaan korupsi ekspor benih lobster atau benur.
"Yang bersangkutan diduga terlibat korupsi dalam penetapan izin ekspor baby lobster," kata Ketua KPK Firli Bahuri melalui keterangan pers di Jakarta.