Potensi Kluster Baru: Sekolah Simulasi Belajar Mengajar Tatap Muka Dulu

Selasa, 24 November 2020 | 18:28 WIB
Potensi Kluster Baru: Sekolah Simulasi Belajar Mengajar Tatap Muka Dulu
Kota Pekanbaru mulai melaksanakan sekolah tatap muka, Senin (16/11/2020). [Foto Riauonline]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kebijakan membuka sekolah dan melakukan proses pembelajaran tatap muka mulai Januari tahun depan akan dilakukan secara bertahap, karena kegiatan ini memiliki potensi besar memunculkan kluster Covid-19. Setiap institusi pendidikan dianjurkan untuk simulasi dulu supaya lebih siap.

"Kegiatan belajar mengajar tatap muka yang akan mulai dilakukan tahun depan tidak berarti kegiatan belajar mengajar akan berlangsung seperti sediakala secara instan," kata juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (24/11/2020).

Kebijakan membuka proses belajar mengajar tetap muka berdasarkan Surat Keputusan Bersama  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19.

Pemerintah menekankan instansi pendidikan tidak boleh lalai menerapkan protokol kesehatan.

Baca Juga: Siapkan Pembelajaran Tatap Muka, Jateng Tengah Cari Metodologi Terbaik

"Meniadakan kegiatan sekolah yang berpotensi menimbulkan kerumunan, disiplin memakai masker, dan tidak pernah lupa untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah berkegiatan. Hal ini adalah prinsip yang harus diutamakan," kata dia.

Pemerintah pusat dan daerah sekarang ini sedang beradaptasi dengan kebiasaan baru menuju masyarakat produktif dan aman dari Covid-19.

Hal tersebut dilakukan secara bertahap, mulai dari prakondisi, timing, prioritas, koordinasi pusat daerah, dan monitoring evaluasi.

Itu sebabnya, sebelum kegiatan belajar mengajar tatap muka dimulai Januari 2021, semua instansi pendidikan dianjurkan untuk melakukan simulasi.

"Kita punya waktu satu setengah bulan lagi dan sisa waktu inilah yang dapat menjadi momentum berlatih," kata Wiku.

Baca Juga: Disdik Medan Tunggu SKB 4 Menteri untuk Pembelajaran Tatap Muka

"Semua simulasi serta pembukaan yang bertahap ini akan berhasil dilaksanakan jika sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan lintas kementerian lembaga terjalin dengan baik. Mari kita menyongsong matahari yang bersinar di tahun 2021 untuk kehidupan yang produktif dan aman Covid-19."

Catatan penting lainnya, yang boleh membuka kegiatan belajar mengajar tatap muka hanya Institusi pendidikan memenuhi persyaratan, seperti menyediakan toilet bersih dan layak, sarana cuci tangan dengan air, handsanitizer dan disinfektan.

Kemudian institusi pendidikan juga harus mampu mengakses fasilitas pelayanan kesehatan, kesiapan menerapkan wajib masker dan memiliki alat pengukur suhu badan atau thermo gun.

Selain itu, harus memiliki pemetaan seluruh elemen sekolah yang mencakup kondisi kesehatan atau riwayat komorbid, risiko perjalanan pulang pergi termasuk akses transportasi yang aman, serta riwayat perjalanan dari daerah dan zona risiko tinggi dan kontak erat.

"Serta pemeriksaan rentang isolasi mandiri yang harus diselesaikan pada kasus positif. Kemudian juga persetujuan komite sekolah atau perwakilan orang tua atau wali," katanya.

Pengaturan kegiatan belajar mengajar tatap muka diserahkan  kepada pemerintah daerah karena yang lebih mengetahui kondisi wilayah masing-masing. 

Orang tua bisa ikut terlibat menentukan apakah anak mereka bisa ikut belajar tatap muka di sekolah atau tidak.

Bisa daring

Dinas Pendidikan Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, memastikan siswa yang tidak diizinkan orang tuanya mengikuti sekolah tatap muka boleh belajar via dalam jaringan.

Kepala Disdik Kota Payakumbuh Agustion  mengatakan setiap orang tua nantinya akan diminta mengisi surat persetujuan untuk membolehkan anaknya melaksanakan sekolah tatap muka di sekolah.

"Jika orang tua masih takut untuk melihat anaknya belajar di sekolah, sah saja untuk tidak bersedia dan itu hak dari orang tua. Anak yang tidak boleh ke sekolah dapat tetap belajar melalui daring," kata dia dalam laporan Antara.

Ia mengatakan hal ini sudah sesuai dengan arahan dari tim gugus tugas nasional dan dari kementerian pendidikan dan kebudayaan yang diputuskan dalam surat keputusan bersama empat menteri.

Terlebih, pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah kali ini juga perpaduan antara daring dan tatap muka. Sebab, setiap kelas hanya boleh diisi 50 persen dari total siswa biasanya.

"Setiap sekolah telah diminta sedemikian rupa untuk menyiapkan hal ini, termasuk protokol kesehatan yang wajib dilaksanakan di sekolah," ujarnya.

Ia mengatakan pelaksanaan sekolah tatap muka kali ini juga menjadi uji coba pada semester genap atau awal Januari 2021 sesuai diatur dalam SKB empat menteri.

"Pada Januari 2021, meski zona merah, sekolah tetap boleh melaksanakan belajar tatap muka. Semoga dengan dilaksanakan kali ini, dapat menjadi bahan untuk penyempurnaan pada Januari itu," kata dia.

Agustion juga meminta perhatian dari orang tua agar mengawasi anak, jangan sampai pulang sekolah berkeliaran dan berkerumun karena beresiko tertular COVID-19 dan Pemkot mewanti-wanti sekali agar jangan sampai ada kluster baru dari sekolah.

"Satgas COVID-19 turut mengawasi aktivitas keramaian, jangan sampai pula anak sekolah kena penertiban. Pihak sekolah juga harus memantau siswa setelah pulang sekolah, sesuai instruksi Ketua Tim Gugus Tugas atau Wali Kota Riza Falepi," ujarnya.

Sekolah tatap muka di Kota Payakumbuh akan mulai dilaksanakan pada Rabu (25/11) setelah daerah itu ditetapkan kembali ke zona kuning.

REKOMENDASI

TERKINI