Heboh Anies Pamer Baca Buku di Medsos, Wagub: Jangan Ditafsirkan Berlebihan

Selasa, 24 November 2020 | 16:42 WIB
Heboh Anies Pamer Baca Buku di Medsos, Wagub: Jangan Ditafsirkan Berlebihan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunggah foto tengan membaca buku berjudul "How Democracies Die", Minggu (22/11/2020). [Twitter@@aniesbaswedan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Analis politik Exposit Strategic, Arif Susanto, menjelaskan, konteks isi buku How Democracies Die mengacu pada terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat.

"Tapi tidak semata-mata membahas Amerika Serikat," kata dia, Senin (23/11).

Arif memaparkan, kedua penulis How Democracies Die menyuguhkan pandangan berbeda. Kedua penulis, Daniel Ziblatt and Steven Levitsky menunjukkan fenomena terkini bahwa, demokrasi bisa berakhir tidak dengan cara runtuh.

“Demokrasi bisa juga runtuh pelan-pelan." Fenomena ini disebut Ziblatt dan Levitsky dengan baby step.

Arif merangkum tiga pemikiran Ziblatt dan Levitsky.

Pertama, ancaman terhadap demokrasi bisa berasal dari sebuah pemerintahan yang terpilih lewat pemilu. Kedua, demokrasi terancam pelan-pelan, salah satunya dengan menghalangi kebebasan.

Ketiga, demokrasi berpeluang melahirkan demagog atau pemimpin yang berlagak memihak kepada rakyat (populis), tapi justru menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat. Sehingga, masyarakat terpolarisasi, dalam bahasa mudah diadu domba.

"Mirip dengan di Indonesia dalam dua pemilu terakhir," tuturnya. (Antara)

Baca Juga: Soal Buku yang Dibaca Anies, Ketua KPK Firli: Tahun 2002, Saya Sudah Baca

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI