Tidak Lagi Dua Minggu, Inggris Pangkas Masa Karantina Menjadi hanya 5 Hari

Selasa, 24 November 2020 | 14:39 WIB
Tidak Lagi Dua Minggu, Inggris Pangkas Masa Karantina Menjadi hanya 5 Hari
Inggris lockdown kedua. (Anadolu Agency/Kate Green)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Inggris secara drastis mengurangi masa karantina untuk para pelancong yang datang menjadi hanya lima hari dari sebelumnya 14 hari sebagai bagian dari strategi pengujian baru yang dibuat oleh pemerintah.

Menyadur CNN, Selasa (24/11/2020) mulai 15 Desember, pelancong yang tiba di Inggris harus mengisolasi diri hanya dalam lima hari, tidak lagi 14 hari, sebagai rangkaian strategi pengujian baru yang dibuat pemerintah Inggris.

Di bawah aturan baru, semua kedatangan internasional dari negara yang tidak termasuk dalam daftar koridor perjalanan Inggris dapat memilih opsi untuk mengikuti tes Covid-19 setelah menjalani periode karantina yang lebih singkat.

Mereka yang menerima hasil negatif akan diizinkan untuk tidak melanjutkan isolasi, tetapi harus terus mengikuti aturan domestik Covid-19.

Baca Juga: Klasemen Liga Inggris Pekan ke-9 Usai Wolves Imbangi Southampton

Skema "test and release" mengharuskan setiap turis yang tiba di Inggris menggunakan pesawat, kapal feri, atau kereta api untuk memesan dan membayar sendiri tes tersebut. Tidak jelas apakah skema itu pada akhirnya akan diberlakukan di seluruh Inggris.

"Strategi pengujian baru kami akan memungkinkan turis bepergian dengan lebih bebas, melihat orang yang dicintai, dan menjalankan bisnis internasional," kata Sekretaris Transportasi Inggris Grant Shapps.

"Dengan memberi orang pilihan untuk melakukan tes pada hari kelima, kami juga mendukung industri pariwisata yang terus bangun kembali dari pandemi." sambungnya.

Karantina wajib selama dua minggu di Inggris mulai berlaku pada 8 Juni dan dikritik oleh banyak orang di sektor perjalanan, yang melihatnya sebagai hambatan bagi sektor pariwisata.

Aturan ini kemudian dilonggarkan bagi mereka yang tiba di Inggris dari negara yang disetujui, tetapi daftar ini berubah setiap minggu dan pelancong dari negara-negara yang tidak dianggap "hijau" harus tetap menjalani karantina selama dua minggu.

Baca Juga: Hasil Liga Inggris: Wolves vs Southampton Berakhir Imbang 1-1

Paul Charles, CEO konsultan perjalanan The PC Agency dan mantan anggota kelompok kampanye Quash Quarantine, yang sebelumnya mencoba menekan pemerintah Inggris untuk mencabut pembatasan menyeluruh pada semua kedatangan di Inggris, menyambut baik skema baru tersebut.

"Ini sangat dibutuhkan, dan sudah lama tertunda, sebagai langkah maju untuk membantu sektor perjalanan pulih kembali," kata Charles kepada CNN Travel.

"Ada banyak orang yang bisa dikarantina hanya selama lima hari, dan membayar tes pribadi, untuk bepergian ke luar negeri dan bertemu kembali dengan keluarga dan teman." sambungnya.

Namun, Charles juga menekankan bahwa "konsistensi internasional" terhadap peraturan dan pembatasan perjalanan juga diperlukan untuk membantu memulihkan kepercayaan wisatawan.

"Kami masih memiliki teka-teki rumit tentang pembatasan secara global yang membutuhkan IQ super tinggi untuk memahaminya," ujar Charles. "Kami perlu melihat konsistensi internasional agar perjalanan lepas landas sepenuhnya." tegasnya.

Skema "test and release" mengharuskan para pelancong untuk membayar tes secara pribadi sebelum mereka bepergian dan juga harus melengkapi formulir pelacakan lokasi. Perjalanan keluar dari Inggris saat ini masih dilarang karena masih dalam masa lockdown nasional hingga 2 Desember.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI