Aparat 3 Hari Gelar Rapid Tes di Sekitar Markas FPI, 5 Warga Reaktif Corona

Selasa, 24 November 2020 | 14:24 WIB
Aparat 3 Hari Gelar Rapid Tes di Sekitar Markas FPI, 5 Warga Reaktif Corona
Suasana rapid tes massal di sekitar markas FPI di Petamburan, Jakarta Pusat, Minggu (22/11/2020) sore. [Suara.com/Muhammad Yasir]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyelenggaraan Rapid Test Covid-19 massal yang digelar Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya di wilayah Petamburan, sekitar rumah pentolan FPI Rizieq Shihab telah selesai dilaksanakan. Sebanyak 276 warga mengikuti tes tersebut, hasilnya terdapat 5 orang dinyatakan reaktif covid.

Kepala Penanggungjawab tim rapid test Biddokes Polda Metro Jaya, Ipda Rismiani, mengatakan ada 107 warga berpartisipasi dihari terakhir rapid tes massal ini, Selasa (24/11/2020). Sebelumnya dihari pertama diikuti oleh 89 warga, kemudian hari kedua diikuti sebanyak 80 warga.

Rismiani mengatakan, dari tiga hari dilakukan rapid tes massal di Petamburan ternyata didapati 5 warga yang dinyatakan reaktif Covid-19.

"Hari ini aja ya, cuman 5 orang (dinyatakan reaktif covid)," kata Rismiani di Petamburan, Jakarta Pusat, Selasa (24/11).

Baca Juga: Sindir Polisi, FPI: Ini Negara Hukum, Bukan Negara Sewenang-wenang

Mereka yang dinyatakan reaktif ini pun kemudian dibujuk untuk menjalani tes swab antigen. Rismiani menyatakan setelah melalui swab antigen ternyata warga yang reaktif dinyatakan negatif.

"Pas dicek antibodi udah enggak ada sih. Enggak ada yang positif," ungkapnya.

Lebih lanjut, Rismiani mengatakan meski telah hampir kepada 300 orang dites rapid, namun pihaknya masih temui kesulitan. Kesulitan yang dimaksud yakni adanya warga yang masih tak mau untuk dites dengan alasan takut.

"Di warganya saja untuk datang ke sini, dari babinkamtibmasnya sudah undang mereka-mereka tapi merekanya ya itu kesulitan untuk datang dan mungkin ketakutan," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, hasil rapid test Covid-19 massal yang digelar Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya di wilayah Petamburan sekitar rumah pentolan Front Pembela Islam atau FPI Rizieq Shihab hari pertama dan kedua sudah keluar.

Baca Juga: Putri dan Menantu Habib Rizieq Mangkir, FPI: Kami Percaya Ini Negara Hukum

Dari 169 warga Petamburan yang mengikuti tes dihari pertama dan kedua hasilnya dinyatakan non reaktif semua.

Kanit Patroli Polsek Tanah Abang Margiyono, mengungkapkan rapid tes massal ini digelar selama tiga hari dari mulai hari Minggu (22/11) sampai dengan Selasa (24/11/2020) esok.

Dihari pertama tes, diikuti 89 warga. Kemudian untuk tes hari kedua yang dilakukan hari ini Senin (23/11) diikuti 80 orang dan semua hasilnya dinyatakan non reaktif.

"Alhamdulillah hari ini selesai tadi pukul 13.00 WIB. Kemarin 89 orang yang dites, hari ini 80 orang dan hasilnya semua non reaktif," kata Margiyono melalui pesan singkat kepada Suara.com, Senin (23/11).

Adapun, Margiyono mengatakan, warga Petamburan yang mengikuti rapid tes massal merupakan warga RW.04 yang meliputi salah satunya wilayah kediaman Rizieq Shihab.

Sementara ketika disinggung apakah ada warga Petamburan yang menolak adanya tes rapid massal tersebut, Margiyono menyebut sejauh tidak ada.

"Enggak ada (menolak), mereka yang enggak mau itu ada rasa takut gitu lho," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya menggelar rapid test Covid-19 massal di sekitar rumah pentolan Front Pembela Islam atau FPI Rizieq Shihab. Tes cepat itu digelar di SDN 01-03 Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (22/11/2020).

Pantauan suara.com di lokasi, sekira pukul 16.00 WIB baru terlihat beberapa warga yang berdatangan. Melalui pengeras suara, warga sekitar pun diimbau untuk datang ke lokasi mengikuti rapid test.

Hambali selaku Ketua RT 9 RW 4 menuturkan, kekinian baru lima orang warganya yang telah mengikuti rapid test. Padahal, ada 300 warga yang terdaftar di lingkungannya.

"Baru lima orang. Mungkin belum pada maranin nih," kata Hambali.

Hambali menduga, warga sekitar kurang antusias mengikuti rapid tes lantaran takut. Sebab, ini merupakan kali pertama diadakan kegiatan rapid tes massal di lingkungannya.

"Kurang menerima, pada takut. Belum pernah merasakan (rapid tes). Ini baru pertama kali," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI