Pertama Kalinya Paus Fransiskus Ungkit Persekusi Minoritas Uyghur di China

Liberty Jemadu Suara.Com
Selasa, 24 November 2020 | 13:33 WIB
Pertama Kalinya Paus Fransiskus Ungkit Persekusi Minoritas Uyghur di China
Paus Fransiskus yang mengenakan masker menghadiri upacara perdamaian dengan perwakilan dari berbagai agama di Alun-alun Campidoglio di Roma pada 20 Oktober 2020 [AFP/Andreas Solaro].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Paus Fransiskus untuk pertama kalinya menyebut bahwa komunitas minoritas Uyghur di China mengalami persekusi, demikian diwartakan Reuters Selasa (24/11/2020).

Pengakuan Fransiskus atas persekusi yang dialami kelompok minoritas Uyghur itu diutarakannya dalam sebuah buku baru berjudul Let Us Dream: the Path to a Better Future. Pengakuan ini disampaikan Fransiskus setelah selama bertahun-tahun didesak oleh para aktivis hak asasi manusia.

"Saya sering memikirkan mereka yang dipersekusi: kelompok Rohingya, Uyghur, dan Yazidi," tulis Paus dalam buku yang ditulis bersama penulis biografi terkemuka Austen Ivereigh. Buku ini akan mulai dijual pada 1 Desember 2020.

Ulasan tentang kelompok minoritas Uyghur itu dijabarkannya dalam sebuah bagian yang juga membahas tentang persekusi terhadap orang-orang Kristen di negara Muslim.

Baca Juga: Akun Paus Fransiskus Like Foto Seksinya, Natalia Garibotto: Aku Masuk Surga

Paus sebelumnya sudah beberapa kali menyerukan dihentikannya persekusi terhadap kelompok minoritas Yazidi di Timur Tengah dan Rohingya di Myanmar. Tetapi ini pertama kalinya ia berbicara soal Uyghur.

Banyak pengamat yakin, Vatikan sebelumnya enggan berbicara soal Uyghur karena khawatir China akan mempersulit pembaruan kesepakatan antara dua negara terkait penunjukkan uskup di negara komunis tersebut. Adapun pembaruan kesepakatan tersebut sudah dilaksanakan pada September kemarin.

Sejumlah negara dan aktivis hak asasi manusia menuding China telah menahan lebih dari 1 juta warga Uyghur di sejumlah kamp. China bahkan dituding telah melakukan upaya genosida.

Beijing sudah membantah tudingan ini dan mengatakan yang mereka bangun adalah pusat-pusat pendidikan, bukannya kamp konsentrasi atau penjara.

Baca Juga: Akun Paus Fransiskus Like Foto Model Brasil, Instagram Diminta Investigasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI