Suara.com - Donald Trump akhirnya mempersilakan Joe Biden untuk memulai transisi kekauasaan di Gedung Putih setelah beberapa waktu lalu terus menolaknya.
Menyadur BBC News, Selasa (24/11/2020) Presiden Donald Trump mengatakan dia mengatakan kepada badan federal utama untuk melakukan apa yang mereka perlukan.
Administrasi Layanan Umum (GSA) mengatakan pihaknya mengakui Joe Biden sebagai "pemenang yang jelas" dalam pilpres yang digelar pada 3 November tersebut.
Trump mengeluarkan pernyataan melalui akun Twitternya ketika GSA sebagai badan yang ditugaskan secara resmi untuk memulai transisi kepresidenan, memberi tahu kubu Biden bahwa mereka dapat memulai.
Baca Juga: How Democracies Die Viral Gara-gara Dibaca Anies Baswedan, Isinya Soal Apa?
Sambil berjanji untuk mempertahankan "perjuangan", Trump menuliskan: "Namun demikian, demi kepentingan terbaik Negara kita, saya merekomendasikan agar Emily dan timnya melakukan apa yang perlu dilakukan sehubungan dengan protokol awal, dan telah memberi tahu saya tim untuk melakukan hal yang sama. "
Emily Murphy, seorang administrator yang ditunjuk Trump, mengutip "perkembangan terbaru yang melibatkan tantangan hukum dan sertifikasi hasil pemilu" dalam keputusannya untuk mengirim surat kepada kubu Joe Biden.
Murphy mengatakan dia memiliki dana 6,3 juta dolar (Rp 89 miliar) untuk presiden terpilih melakukan transisi kekuasaan di Gedung Putih.
Mendengar pernyataan Donald Trump yang sudah mempersilakan untuk melakukan transisi kekuasaan, kubu Joe Biden menyambutnya dengan baik.
"Keputusan hari ini adalah langkah yang diperlukan untuk mulai menangani tantangan yang dihadapi bangsa kita, termasuk mengendalikan pandemi dan ekonomi kembali ke jalurnya," jelas kubu Biden dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga: Donald Trump Sempat-sempatnya Bermain Golf saat KTT G20 Arab Saudi
"Keputusan akhir ini merupakan tindakan administratif definitif untuk secara resmi memulai proses transisi dengan badan federal." sambungnya.
Sebelumnya Joe Biden sudah menaruh kekhawatiran akan lebih banyak warga AS meninggal jika Donald Trump terus menolak tim trasnsisinya.
"Lebih banyak orang mungkin meninggal jika kita tidak berkoordinasi." ujar Biden saat menanggapi penolakan tim transisinya oleh Trump.
Biden mengatakan akan jauh lebih mudah bagi transisi kepresidenan jika Trump ingin bekerja sama namun ia juga menyayangkan ketika terjadi penolakan.
"Saya merasa ini lebih memalukan bagi negara daripada melemahkan kemampuan saya untuk memulai." ujar mantan wakil presiden era Presiden Obama tersebut.