Suara.com - China akan melakukan upaya pertamanya, mencoba mengambil batu dari permukaan bulan sejak tahun 1970-an.
Wahana tak berawak Chang'e-5, yang akan diluncurkan pada Selasa (24/11) akan menjalankan misi untuk mengambil sampel dari bulan dan membawanya kembali ke bumi untuk membantu memahami asal mula dan formasi bulan.
Misi terakhir seperti ini dilakukan Uni Soviet pada tahun 1976 dengan wahana Luna 24.
- Penemu batu meteor asal Sumatera Utara: 'Jumlah yang dibayar bukan Rp200 juta, tak ada meteor seharga Rp25 miliar'
- Pria dari desa miskin yang wujudkan cita-cita India mencapai Bulan dan planet Mars
- Air berbentuk es 'terdeteksi' di permukaan Bulan
- Apollo 11: Foto-foto terindah dari misi pendaratan di Bulan
Jika misi ini berhasil, China akan menjadi negara ketiga yang berhasil mengambil batu bulan, setelah AS dan Uni Soviet.
Baca Juga: Ini yang Akan Terjadi jika Astronot Jatuh dari Stasiun Luar Angkasa
Pesawat ruang angkasa Chang'e-5 - dinamai sesuai nama dewi bulan China kuno - akan diluncurkan dengan roket Long March 5.
Wahana itu akan mencoba mengumpulkan 2kg sampel dari area Bulan yang belum dikunjungi bernama Ocean of Storms.
Sebagai perbandingan, misi tahun 1976 mengumpulkan 170 gram sampel dan misi Apollo yang membawa manusia ke Bulan membawa kembali 382 kg batuan dan tanah.
Para ahli berharap Chang'e-5 akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang berapa lama bulan tetap aktif secara vulkanik dan kapan medan magnetnya - yang sangat penting dalam melindungi kehidupan dari radiasi Matahari - menghilang.
China melakukan pendaratan bulan pertamanya pada 2013 dan berencana untuk mengambil sampel dari Mars dalam kurun waktu satu dekade.
Baca Juga: 4 Astronot yang Dibawa Pesawat SpaceX Selamat Sampai Stasiun Luar Angkasa