Suara.com - Aparat gabungan Polisi, TNI serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kembali melakukan penyemprotan disinfektan di sekitar wilayah Markas FPI dan Kediaman Habib Rizieq Shihab, Jalan Petamburan III, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (23/11/2020).
Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi, kegiatan penyemprotan itu dilakukan sekira pukul 10.15 WIB. Aparat gabungan menyemprotkan disinfektan dengan alat penyemprot portable.
Penyemprotan terpantau dilakukan dari mulai depan pintu masuk Jalan Petamburan III hingga setiap gang-gang yang rumah warga yang berada di lokasi.
Dua aparat kepolisian dengan menggemblok alat penyemprot portable dengan teliti menyemprotkan setiap sudut di Jalan Petamburan III. Saat akan menuju Gang Paksi mengarah ke kediaman Rizieq, aparat gabungan melewatinya.
Baca Juga: Respons Sindiran JK: Habib Rizieq Jadi Pendulum Baru, Bisa Iya, Bisa Tidak
Hal itu lantaran pihak Laskar Pembela Islam atau LPI serta beberapa warga yang lainnya menutup dan berjaga di gang tersebut. Tak terlihat adanya negosiasi, aparat yang sadar akan hal itu pun terus berjalan dan melewati gang kediaman imam besar FPI tersebut.
Aparat gabungan terus melanjutkan penyemprpotan di setiap rumah-rumah warga di Jalan Petamburan III. Sebagian warga ada yang menolak dan sebagian lagi rela rumahnya disemprot cairan disinfektan.
"Gak apa-apa pak sudah pernah di sini kemarin," kata warga yang enggan rumahnya disemprot.
Sementara itu, tak hanya di Jalan Petamburan III sebelumnya juga pada pukul 09.10 WIB satu mobil water canon dari Polda Metro Jaya menyeprotkan cairan disinfektan di sepanjang Jalan KS Tubun.
Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya melakukan penyemprotan cairan disinfektan di sekitar kediaman Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. Petugas menyemprotkan cairan disinfektan dengan menggunakan dua kendaraan Water Cannon.
Baca Juga: Plus Bagi Sembako, Polisi Gelar Rapid Tes Khusus Klaster Rizieq di Tebet
Pantauan Suara.com, Minggu (22/11/2020) sekira pukul 15.10 WIB dua kendaraan Water Cannon itu tampak berputar seraya menyemprotkan cairan disinfektan di sekitar Jalan KS Tubun, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Di sisi lain, terlihat anggota polisi Satuan Lalu Lintas hingga polisi berseragam dengan membawa senjata gas air mata bersiaga di sekitar lokasi.
Penyemprotan cairan disinfektan itu dilakukan hanya di sekitar Jalan KS Tubun. Hingga kekinian belum terlihat adanya petugas yang memasuki gang kediaman Rizieq tepatnya di Gang Petamburan III.
"Selamat sore warga Jakarta, izin kami dari Polda Metro Jaya melakukan penyemprotan cairan disinfektan untuk menghindari Covid-19 atau virus Corona. Tetap jaga jarak, kenakan masker dan mencuci tangan," ujar salah satu petugas dengan menggunakan alat pengeras suara.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 yang dirilis pada Jumat (19/11/2020) lalu, muncul klaster baru terkait kerumunan massa dari kegiatan Rizieq di tiga lokasi. Salah satu kasus klaster baru itu adalah di Petamburan. Lurah Petamburan Setiyanto merupakan satu dari tujuh orang yang dinyatakan positif Corona diduga berasal dari klaster kerumunan di Petamburan.
Tetangga menolak
Kapolda Metro Jaya Irjen M. Fadil Imran menawarkan penyemprotan cairan disinfektan secara gratis bagi warga di sekitar rumah Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat. Tawaran itu diberikan pasca adanya klaster baru penularan Covid-19 akibat acara pernikahan putri Rizieq, Syarifah Najwa Shihab pada Minggu (15/11) pekan lalu.
Menurut Fadil, pihaknya telah menyampaikan tawaran tersebut kepada Rukun Warga (RW) setempat.
"Kami akan tawarkan dari rumah ke rumah ya. Saya sudah sampaikan tadi ke ibu RW, kalau ada warganya yang mau di semprot kami akan semprot nggak usah khawatir, gratis nggak pake bayar," kata Fadil di Petamburan, Jakarta Pusat, Minggu (22/11/2020).
Kendati begitu, dalam kesempatan yang sama Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Heru Novianto mengungkapkan ada sebagian warga di sekitar kediaman Rizieq yang menolak saat ditawarkan penyemprotan cairan disinfektan. Mereka menolak dengan dalih telah melakukan penyemprotan cairan disinfektan secara mandiri.
"Ada beberapa rumah yang merasa sudah disemprot dia, saya udah disemprot nggak usah disemprot. Ya sudah kita lewati," ujar Heru.
Terkait adanya penolakan dari warga tersebut, Fadil enggan berkomentar banyak. Dia mengklaim bahwasannya tawaran penyemprotan cairan disinfektan itu diberikan semata-mata atas dasar kemanusiaan.
"Ya kalau menolak ya pasti rugi sendiri, wong kita untuk kemanusiaan kok. Tujuan kami ini adalah tujuan kemanusiaan ya, untuk menyelamatkan warga tidak ada tujuan lain," beber Fadil.
"Jadi kalau ada yang menolak masyarakat bisa tau sendiri lah mana yang benar mana yang salah," dia menambahkan.