Suara.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyebut Kapolsek dan Wakapolsek Tanah Abang telah terkonfirmasi positif Covid-19. Keduanya diduga terjangkit Covid-19 saat bertugas melakukan pengamanan di acara pernikahan putri Rizieq Shihab, Syarifah Najwa Shihab.
Hal itu diungkapkan oleh Fadil saat meninjau kegiatan rapid test massal di SDN 01-03 Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (22/11/2020).
Menurut Fadil, selain Lurah Petamburan Setiyanto, Kaposlek Tanah Abang AKBP Singgih Hermawan dan Wakapolsek Tanah Abang Kompol Sri Wahyudi juga terkonfirmasi positif Covid-19 yang diduga akibat klaster Petamburan.
"Mudah-mudahan kami doakan ketiga beliau ini yang bertugas melakukan kegiatan kemasyarakatan bisa segera dipulihkan kesehatannya, normal kembali hingga bisa melayani masyarakat," kata Fadil.
Baca Juga: TNI Turun Tangan Copot Baliho Rizieq, PDIP: Anies Sudah Tidak Mampu
Fadil kemudian menjabarkan, berdasar data Gugus Tugas Covid-19 ada tiga klaster baru penyebaran pandemi Covid-19. Ketiga klaster tersebut yakni Bandara Soekarno-Hatta, Tebet, dan Petamburan.
Klaster Bandara Soekarno-Hatta muncul pasca adanya simpatisan Rizieq yang berkerumun saat menjemput kepulangannya dari Arab Saudi pada Selasa (10/11). Sedangkan klaster Tebet, muncul akibat kerumunan massa yang berkumpul di acara Maulid Nabi SAW yang dihadir Rizieq pada Jumat (13/11). Sementara, klaster Petamburan dipicu akibat kerumunan massa di acara pernikahan putri Rizieq, pada Minggu (15/11).
Menyikapi adanya tiga klaster baru itu, Fadil menyampaikan bahwa kekinian pihaknya pun tengah melakukan kegiatan rapid test massal. Hal itu dilakukan dengan upaya testing, tracing dan treatment atau 3 T.
"Kami memastikan bahwa masyarakat yang terkonfirmasi positif bisa dilakukan tracing kontak erat untuk memutus mata rantai dan juga memastikan mereka bisa segera mendapatkan perawatan yang memadai," ujarnya.
Berkenaan dengan itu, Fadil pun menyinggung pentingnya penerapan protokoler kesehatan. Dia berharap, timbulnya klaster baru akibat serangkaian acara tersebut dapat dijadikan pembelajaran bagi masyarakat untuk lebih patuh dan taat terhadap protokol kesehatan.
Baca Juga: Larang Keramaian Tapi Hajatan Rizieq Dibiarkan, PDIP: Anies Diskriminatif
"Ini jadi pelajaran bagi kita semua betapa kerumunan itu harus taat pada protokol kesehatan. Aturannya jelas setiap kegiatan dalam masa PSBB transisi harus memenuhi syarat dan ketentuan," pungkasnya.