"Mulailah dengan tracing dari Lurah Petamburan. Selanjutnya tes massal dari keluarga inti semua yang positif," tambah Doni.
Ia juga mengimbau kepada semua kepala daerah untuk mengantisipasi kerumunan akibat kegiatan sosial dan keagamaan yang digelar di daerah masing-masing.
Doni juga meminta mereka mencegah dan menangkal sejak dini potensi kerumunan yang melanggar protokol kesehatan.
Kepada tokoh agama dan masyarakat, Doni berpesan agar mereka menjadi teladan dalam penerapan protokol kesehatan. "COVID-19 adalah hal nyata yang sudah menelan banyak korban," ucapnya.
Doni menegaskan penerapan protokol kesehatan tidak mendiskriminasi dan dalam penanggulangan bencana, negara tidak memberikan perlakukan berbeda terhadap jenis kelamin, suku, agama dan ras serta aliran politik apapun.
"Salus populi suprema lex. Keselamatan rakyat adalah hukum yang tertinggi. Itu prinsip kami," kata Doni. (Antara)