Mengenal Moirolog Perempuan, Pelayat Profesional di Yunani

Sabtu, 21 November 2020 | 12:46 WIB
Mengenal Moirolog Perempuan, Pelayat Profesional di Yunani
DW
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Selama berabad-abad, profesi tersebut menjadi eksklusif dijalani oleh perempuan. Bukti profesi penyanyi pemakaman juga dapat ditemukan di era Mesir Kuno, di mana dua perempuan yang berperan sebagai dewi Isis dan Nephtys membantu mempersiapkan orang yang baru saja meninggal.

Pelayat ataupun penyanyi duka profesional juga masih dapat ditemui di berbagai belahan dunia. Pekerjaan mereka bervariasi, tergantung pada konteks budaya setempat. Mereka pada dasarnya adalah pendongeng yang merangkai potongan-potongan kisah dari jalinan kehidupan seseorang.

Di Jerman, ada pembicara profesional dalam prosesi pemakaman yang disebut Trauerredner. Mereka dipekerjakan untuk membaca eulogi di pemakaman, meskipun tidak mengenal almarhum secara pribadi.

Di beberapa bagian Afrika, pelayat profesional dibayar untuk meneteskan air mata. Novel yang terbit pada tahun 1995 berjudul Ways of Dying oleh penulis Afrika Selatan, Zakes Mda, menceritakan kisah Toloki, seorang pelayat profesional yang melakukan perjalanan melewati kota-kota kumuh di Afrika Selatan setelah keruntuhan rezim apartheid.

Di India, tepatnya di Rajasthan ada tradisi yang lebih eksploitatif, di mana perempuan dari kasta yang lebih rendah bekerja sebagai pelayat profesional untuk pria kaya.

Mereka mengungkapkan kesedihan yang secara sosial tidak dapat diterima apabila ditampilkan oleh anggota keluarga dari kasta pria itu.

Menangislah, tidak apa-apa

Cina punya sejarah panjang tentang pelayat profesional, yakni sejak Dinasti Han. Profesi ini telah mengalami kebangkitan dalam beberapa tahun terakhir, tetapi pernah dilarang selama masa revolusi kebudayaan.

Saat ini, para pelayat profesional di Cina dapat juga bertindak ekstrem dengan melakukan penghormatan secara emosional kepada almarhum, diikuti dengan pertunjukan teatrikal.

Baca Juga: Yunani Sahkan UU Kekerasan terhadap Hewan, Penjara hingga 10 Tahun

Terkadang mereka juga melakukan tari perut untuk meringankan suasana. Nuansa teatrikal sebagai sarana untuk melepaskan emosi juga hadir dalam tradisi pemakaman di Yunani.

REKOMENDASI

TERKINI