Polisi: Dua Pelajar Ditembak di Sinak, Papua

Siswanto Suara.Com
Sabtu, 21 November 2020 | 10:30 WIB
Polisi: Dua Pelajar Ditembak di Sinak, Papua
Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw. (Antara/Evarianus Supar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw menyebutkan dua pelajar menjadi korban penembakan orang tak dikenal di Sinak, Kabupaten Puncak, seorang di antaranya meninggal dunia.

"Memang benar ada laporan dua pelajar menjadi korban penembakan OTK pada hari Jumat (20/11) di Sinak, salah seorang di antaranya meninggal dunia," kata Paulus Waterpauw kepada Antara di Jayapura, Sabtu (21/11/2020).

Kendati demikian, Kapolda mengatakan bahwa polisi belum bisa memastikan siapa pelaku penembakan.

Kapolda lantas memerintahkan penyelidikan kasus tersebut kepada Polres Puncak.

Karena lokasinya yang jauh, menurut Irjen Pol. Paulus Waterpauw, akan membutuhkan waktu, apalagi kondisi geografisnya.

Meskipun demikian, penyidik akan melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut.

Ketika ditanya apakah kedua korban benar-benar berstatus pelajar, Kapolda mengatakan bahwa pihaknya menerima laporan seperti itu.

Kedua korban adalah pelajar SMA yang ada di Kabupaten Puncak, kata Kapolda Papua yang dihubungi melalui telepon selulernya.

Sebelumnya, Kapen Kogabwilhan III Kol CZI I. G. N. Suriastawa mengatakan bahwa KKB yang menjadi pelaku penembakan terhadap warga sipil di Sinak.

Ia mengatakan bahwa korban Amanus Murib dalam kondisi kritis, sedangkan korban yang meninggal dunia bernama Atanius Murib.

Baca Juga: 55 Orang di Papua Ditangkap Dengan Tuduhan Makar, 2 Anggota MRP

"Dari laporan yang kami terima, penembakan dilakukan KKB," kata Suriastawa.

Aksi KKB diduga bermotif intimidasi kepada masyarakat karena tidak mendapat dukungan dari warga setempat serta sebagai upaya memutarbalikkan fakta dengan menuduh aparat keamanan sebagai pelakunya.

"Pemutarbalikan fakta dan playing victim melalui media massa selalu menjadi trik dari kelompok pro-KKB dan pendukungnya di dalam dan luar negeri untuk menyudutkan pemerintah Indonesia," kata Suriastawa. 

REKOMENDASI

TERKINI