Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pandemi Covid-19 memberikan pelajaran bagi anggota Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) untuk menguatkan pertumbuhan ekonomi dan mempererat komunitas di negara kawasan Asia-Pasifik.
Jokowi menuturkan, KTT APEC 2020 yang kali pertama digelar secara virtual hari ini merupakan momentum tepat untuk membangun kembali komitmen kebersamaan ekonomi anggota APEC yang telah dirajut sejak 26 tahun lalu.
"Saat ini saya berada di Bogor, tempat kelahiran 'Bogor Goals' 26 tahun yang lalu. Saya kembali membaca Bogor Goals dan menemukan berbagai terobosan besar yang masih sangat relevan," ujar Jokowi saat berpidato dalam KTT APEC tahun 2020 melalui konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (20/11/2020) malam.
Jokowi menemukan bahwa Bogor Goals yang merupakan kerangka kerja sama APEC selama 26 tahun terakhir yang disepakati pada masa keketuaan Indonesia di APEC 1994 tersebut.
Baca Juga: Jokowi Hadiri KTT APEC 2020 Secara Virtual
Ketika itu Indonesia menekankan pentingnya memperkokoh sistem pasar terbuka dan multilateralisme dengan mengakui adanya perbedaan kondisi antara ekonomi maju dan berkembang serta tebalnya spirit saling membantu, bekerja sama, untuk mencapai tatanan ekonomi yang menguntungkan semua.
Hal itu kata Jokowi, dirasakan masih sangat relevan dengan kebutuhan negara-negara dewasa ini.
Menurut Jokowi, fondasi kebersamaan yang dibangun di tahun 1994 silam, kini cenderung melemah.
Diketahui bahwa selama dua tahun berturut-turut KTT APEC belum dapat mencapai kesepakatan.
Namun Kepala Negara meyakini bahwa pada pertemuan kali ini para pemimpin APEC akan mengirim pesan positif kepada dunia.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Menteri Luhut Sakit dan Dirawat di Belgia?
"Kini saatnya kita membangun kembali komitmen sekuat 1994 untuk merajut visi kita pasca-2020," ucap Jokowi.
Tak hanya itu, Jokowi menyebut ekonomi anggota APEC saat ini menghadapi kondisi sulit sebagai dampak pandemi Covid-19.
Produk domestik bruto (PDB) APEC mengalami kontraksi hingga 2,7 persen, sementara 74 juta penduduk ekonomi anggota APEC kehilangan mata pencarian.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun menegaskan bahwa semua pihak harus bersama-sama membalikkan keadaan tersebut.
Karena itu kata Jokowi, ada tiga langkah untuk bersama-sama keluar dari masa sulit saat ini. Pertama yakni merajut kembali strategic trust.
Keberhasilan banyak negara selama ini kata Jokowi dimungkinkan melalui kerja sama yang terjalin dengan negara-negara lain.
"Visi APEC pasca-2020 yang diharapkan akan disepakati oleh para pemimpin APEC pada pertemuan tahun ini akan menjadi momentum untuk mempertebal strategic trust guna mewujudkan kerja sama saling menguntungkan," tuturnya.
Kemudian kedua, ekonomi anggota APEC harus dapat mereaktivasi pertumbuhan perekonomian APEC.
Harapannya yakni pada 2021 mendatang akan terjadi pertumbuhan positif setelah sebagian besar negara mengalami pertumbuhan negatif di masa pandemi.
"Upaya kita harus dimulai dari sekarang. Perjalanan bisnis esensial harus didorong termasuk dengan optimalisasi APEC Business Travel Card yang dilengkapi protokol kesehatan. Kita harus perkuat rantai pasok di kawasan, konektivitas, dan digitalisasi ekonomi," ucap Jokowi.
Ketiga, Jokowi menginginkan APEC harus terus mendorong perdagangan multilateral yang terbuka dan adil.
Langkah tersebut melanjutkan semangat Bogor Goals 1994, reformasi struktural harus dilakukan masing-masing negara untuk dapat mendorong perdagangan multilateral.
"Saat ini tidak ada pilihan lain bagi ekonomi anggota APEC untuk tetap bekerja sama sebagaimana yang telah berhasil disepakati di Kota Bogor pada 26 tahun silam," katanya.