Sempat Ikut Demo Kecam Prancis, Pimpinan Partai Pakistan Ini Tutup Usia

Jum'at, 20 November 2020 | 20:34 WIB
Sempat Ikut Demo Kecam Prancis, Pimpinan Partai Pakistan Ini Tutup Usia
Aksi protes di Pakistan menuntut pemutusan hubungan diplomatik dengan Prancis.[Anadolu Agency]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu pemimpin partai garis keras Pakistan, yang memimpin aksi demonstrasi tentang "penistaan" terhadap agama Islam oleh Prancis, meninggal dunia di kota Lahore.

Menyadur Al Jazeera, pemimpin partai sayap kanan Tehreek-e-Labbaik Pakistan (TLP), Khadim Hussain Rizvi, meninggal dunia di kota Lahore.

Partai yang didirikan oleh Rizvi berada di balik protes baru-baru ini terhadap Prancis atas penerbitan kartun Nabi Muhammad yang dianggap penistaan.

Pria berusia 54 tahun tersebut dilaporkan meninggal karena sebab alami setelah menderita sakit selama seminggu terakhir, tetapi penyebab pasti kematiannya pada Kamis malam belum jelas, kata Pir Ijaz Ashrafi, pemimpin senior partai TLP.

Baca Juga: Tertipu Lowongan Kerja, Ibu dan Balitanya Diperkosa Bergilir Selama 14 Hari

Khadim Hussain Rizvi meninggal dunia.[Twitter]
Khadim Hussain Rizvi meninggal dunia.[Twitter]

"Ketika dia datang ke aksi protes, dia juga merasa tidak enak badan pada saat itu," kata Ashrafi kepada Al Jazeera.

"Dia tidak sehat selama beberapa hari setelah itu. Kami tidak dapat memastikan apa itu." sambungnya mengacu pada kedatangannya saat aksi protes.

Aksi protes tersebut menentang pemerintah Prancis, dan pernyataan Presiden Emmanuel Macron yang membela "hak untuk menghujat" di bawah hak kebebasan berbicara, setelah seorang guru di Prancis dipenggal oleh seorang remaja karena memamerkan karikatur Nabi Muhammad di kelasnya bulan lalu.

Para pengunjuk rasa menuntut Pakistan mengusir duta besar Prancis dan memutuskan hubungan diplomatik dengan negara Eropa itu.

Demonstrasi bubar setelah pemerintah menandatangani perjanjian dengan para pemimpin TLP untuk memboikot barang-barang Prancis dan mempertimbangkan untuk mengusir duta besar.

Baca Juga: Tertipu Lowongan Pekerjaan, Ibu dan Anak Diperkosa Bergilir Selama 2 Minggu

Rizvi sempat berpidato kepada para pengunjuk rasa pada saat demonstrasi yang berlangsung di Islamabad tersebut tetapi tidak ikut hingga selesai.

Rizvi berada di Lahore ketika kondisinya memburuk pada Kamis malam, kata Ashrafi. Pendiri TLP tersebut sudah menggunakan kursi roda sejak 2006 setelah kecelakaan lalu lintas di dekat kota Gujranwala yang membuatnya tidak bisa berjalan.

"Dia merasa sedikit lebih baik, dia makan juga. Tetapi di malam hari, kondisinya kembali memburuk dan kami membawanya ke rumah sakit [di mana dia dinyatakan meninggal]," katanya.

Pemakaman Rizvi akan diadakan di monumen nasional di Lahore pada hari Sabtu dan diperkirakan akan menarik ribuan orang.

Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan sudah mengungkapkan belasungkawa atas meninggalnya pimpinan Partai TLP tersebut.

"Atas wafatnya Maulana Khadim Hussain Rizvi saya turut berbela sungkawa kepada keluarganya. Inna lillahi wa inna ilayhi raji'un." tulis Imran Khan di akun Twitternya.

Para analis yakin Partai TLP akan terpecah ke beberapa kubu dan harus berjuang untuk tetap menjadi satu partai setelah kematian pendirinya.

"Saya kira parpol ini tidak akan tetap bersatu sebagai partai, dan alasannya adalah perekat dasar partai adalah Khadim Hussain Rizvi. Saya kira tanpanya tidak akan benar-benar bertahan," kata Nusrat Javed, analis politik dan jurnalis senior.

Javed mengatakan bahwa dia yakin partai itu kemungkinan akan pecah menjadi faksi-faksi yang dipimpin oleh para pemimpin yang berbeda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI