Djakarta Teater Platform dan Bentuk Baru Dalam Seni Pertunjukan

Jum'at, 20 November 2020 | 19:05 WIB
Djakarta Teater Platform dan Bentuk Baru Dalam Seni Pertunjukan
Pekerja menyelsaikan atap gedung Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (28/9). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Yudi menyebutkan, para seniman teater kini harus mengakrabkan diri dengan sejumlah media lain. Sebut saja kamera, layar, hingga proses editing video sebuah pertunjukan.

Untuk selanjutnya -- entah pandemi ini berlangsung atau nantinya selesai -- pergaulan dengan media dan bentuk lain akan memberikan kepekaan terhadap sang seninan. Misalnya, kepekaan visual.

Yudi berpendapat, dalam program Djakarta Teater Platform ada percoban-percobaan lain dalam mencari kemungkinan baru dari seni pertunjukan. Dia berpendapat, kemungkinan yang akan diterobos bukanlah suatu bencana atau keterpaksaan. Lebih kepada usaha dalam proses komunikasi karya.

"Itu juga kemudian jadi satu kemungkinan yang terlihat, bukan satu bencana, bukan satu keterpaksaan," sambungnya.

Yudi melanjutkan, krisis saat masa pandemi Covid-19 juga membuka kemungkinan yang lain. Bagi dia, pencarian bentuk-bentuk baru dalam seni pertunjukan akan menambah pengalaman baru bagi sang performer maupun penonton.

"Karena bagi saya, yang sedang beradaptasi bukan hanya kreatornya saja, tapi juga penonton," ungkap dia.

Dalam konteks saat ini, Yudi mengatakan, perlu ada definisi ulang terhadap seni pertunjukan saat ini. Kata dia, apakah ada 'livenees' baru dari seni pertunjukan dengan media baru -- yang sebenarnya sudah berlangsung lama.

"Apakah ada liveness yang lain yang bisa didaptkan atau bisa diupayakan melalui teknik atau penggunaan media yang baru. Sekali lagi baru dalam tanda kutip karena kamera, film, internet sudah ada dan berlangsung lama," beber Yudi.

Ada sejumlah acara sejumlah rangkaian acara di Djakarta Teater Platform kali ini. Salah satunya adalah "Ruang Presentasi Proses Karya" yang menghadirkan Unlogic Teater, rokateater, Teater Selembayung, Sun Community, Language Theatre, dan Kolaborasi Abdi Karya (Indonesia) dengan Theatr na nOg (Inggris) untuk proyek Work in Progress.

Baca Juga: Djakarta Teater Platform Hadir Lagi, Tema Tahun Ini Jeda

Sutradara Unlogic Teater, Dina Febriana mengatakan, kelompoknya akan membawakan naskah berjudul "Mesin Hamlet" karya Heiner Muller. Pada kesempatan tersebut, Unlogic Teater akan menghadirkan naskah tersebut dengan konsep teater radio.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI