Suara.com - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan perkembangan kasus aktif di Indonesia pekan ini mengalami perkembangan yang baik.
Wiku mengungkapkan, dari 514 kabupaten/kota di Indonesia, 319 kabupaten/kota atau 61,8 persen memiliki kasus aktif kurang dari 50 kasus.
"Ini artinya sebagian besar wilayah di Indonesia memiliki kasus aktif yang tinggal sedikit," ujar Wiku dalam jumpa pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (19/11/2020).
Karenanya, ia meminta 319 kabupaten/kota terus meningkatkan penanganan Covid-19 dan kualitas pelayanan kesehatannya. Sehingga kasus aktifdapat terus berkurang bahkan tidak ada.
Baca Juga: Roadmap Vaksinasi Sedang Tahap Finalisasi
Kemudian, dalam perkembangan mingguan, terlihat tren pengurangan jumlah kabupaten/kota yang memiliki kasus aktif lebih dari 1000 kasus.
Namun dibandingkan pekan lalu terdapat 12 kabupaten/kota, dan pekan ini berkurang menjadi sembilan kabupaten/kota.
"Hal ini mencerminkan kita bertahan di situasi serba sulit, yaitu kondisi kedaruratan kesehatan masyarakat. Ternyata upaya selama delapan bulan ini membuahkan hasil sikap responsif dan tanggap yang meningkat. Ini adalah capaian yang positif (baik)," tutur dia.
Lebih lanjut, kata Wiku, perhatian utama perlu diberikan pada sembilan kabupaten/kota lebih dari 1000 kasus.
Pasalnya sembilan kabupaten/kota tersebut menyumbangkan kasus aktif sebesar 22 persen dari kasus aktif nasional.
Baca Juga: Indonesia Pastikan Siap Lakukan Prosedur Penyimpanan Vaksin Covid-19
Wiku menyebutkan sembilan kabupaten/kota dengan kasus aktif urutan teratas yakni Kota Jayapura 2.446 kasus, Kota Bekasi 2000 kasus, Jakarta Timur 1.538 kasus, Kota Padang 1.524 kasus, Jakarta Selatan 1.309 kasus, Bekasi 1.252 kasus, Jakarta Barat 1.134 kasus, Kota Depok 1.096 kasus dan Kota Pekanbaru 1.036 kasus.
Jika penanganan dilakukan secara maksimal, kasus aktif di sembilan kabupaten/kota ini dapat menurun, dan dapat berkontribusi signifikan terhadap jumlah kasus aktif secara nasional.
"Mohon kepada walikota dan bupati sambilan kabupaten/kota tersebut untuk benar-benar meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Sehingga kasus yang ada menjadi sembuh seluruhnya," tutur Wiku.
Wiku juga berpesan pada sembilan kabupaten/kota yang dimaksud bisa mengikuti jejak kabupaten/kota yang berhasil menekan angka kasus aktif dibawah 1000 kasus.
Hal ini bisa menjadi pendorong agar sembilan kabupaten/kota tersebut menjadi kontributor untuk terus menekan jumlah kasus aktif.
"Semoga untuk minggu-minggu kedepannya, baik angka jumlah kabupaten/kota dengan kasus aktif terbanyak, maupun jumlah kasus aktif di daerah semakin mengecil bahkan menjadi nol," katanya.