Suara.com - Jaksa Penuntut Umum menghadirkan Komjen (Purn) Setyo Wasisto untuk memberikan kesaksian dalam kasus penghapusan red notice Djoko Tjandra di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (19/11/2020).
Dalam persidangan, Setyo mengaku pernah mengeluarkan surat peringatan pada 12 Februari 2015 kepada Kejaksaan Agung maupun Direktorat Imigrasi, terkait rencana kepulangan Djoko Tjandra ke Indonesia.
Menurutnya, surat peringatan itu dikeluarkan lantaran ditakutkan Djoko datang ke Indonesia untuk menghadiri pemakaman ayahnya, Tjandra Kusuma. Surat itu dibuat Setyo saat menjabat sebagai Sekretaris NCB Interpol pada 2013 sampai 2015.
"Betul, saya mendatangi surat 12 Februari 2015. Itu muncul di koran Kompas menyatakan bahwa orang tua dari Djoko Tjandra meningal dunia. Kemudian anggota kami melapor. Karena melapor ya kami membuat surat. Karena ini harus cepat. Maka kami buat surat kepada imigrasi. Sifatnya untuk mengingatkan karena kemungkinan karena orang tuanya meninggal Djoko tjandra akan datang ke Indonesia," ungkap Wasisto di persidangan.
Baca Juga: Rekan Akui Antar Tommy Kasih Amplop hingga Temui Prasetijo di TNCC Polri
Mantan Kadiv Humas Mabes Polri itu mengingatkan kepada pihak kejaksaan yang memiliki perkara sekaligus kepada pihak imigrasi untuk melakukan pengawasan terhadap Djoko Tjandra.
"Oleh sebab itu kami ingatkan kepada kejaksaan sebagai pemegang kasusnya dan kepada imigrasi sebagai tempat perlintasan pemeriksaan Imigrasi," ucap Setyo.
"Karena kemungkinan logikanya orang tua meninggal pasti akan datang. Nah itu kita waspada," imbuhnya.
Menurut Setyo, dari keberadaan surat peringatan itu, tim Interpol, penyidik Kejagung dan Imigrasi membuat tim gabungan menjaga seluruh kedatangan penerbangan.
"Dari surat itu, anggota kami bergabung dengan imigrasi dan Kejaksaan Agung. Kami Menjaga bandara Halim perdana kusuma dan Soekarno Hatta," paparnya.
Baca Juga: Terungkap, Napoleon dan Prasetijo Bertemu Perantara Suap Djoko Tjandra
Setyo menambahkan tim gabungan pun melakukan pemantauan hingga ke pemakaman ayah Djoko Tjandra di San Diego Hills, Cikarang. Namun, ternyata Djoko Tjandra tak ditemukan.
"Anggota kami dengan tim kejaksaan dan imigrasi lakukan Pemantauan. Ternyata sampai pemakaman San Diego Hills tidak ada di sana (Djoko Tjandra)," tutup Setyo.