Suara.com - Direktur Eksekutif Sudut Demokrasi Research and Analysis (SUDRA), Fadhli Harahab meminta Wakil Presiden Maruf Amin membuka ruang dan berdialog empat mata dengan pimpinan FPI, Habib Rizieq Shihab (HRS).
Hal itu, kata Fadhli, bertujuan untuk meredam ketegangan politik yang belakangan terjadi terlebih setelah pentolan FPI itu pulang ke tanah air.
Fadhli menilai Ma'ruf Amin memiliki kedekatan emosional dengan Habib Rizieq.
Dengan modal tersebut, kata Fadhli, seharusnya mereka bisa bertemu dan berdialog secara intim untuk menyelesaikan sejumlah persoalan bagi kebaikan bangsa dan negara.
Baca Juga: Terungkap! Anak Buah Anies Tak Bubarkan Hajatan Rizieq karena Takut Rusuh
“Aku kira peran Wapres Ma'ruf Amin saat ini sangat penting untuk mengajak HRS berdialog. Kita ketahui bahwa beliau memiliki hubungan emosional dengan HRS. Modal ini perlu dioptimalkan. Bicara empat mata dari hati ke hati aku kira lebih lebih baik daripada berkomunikasi lewat media,” ujar Fadhli disadur dari hops.id -- jaringan Suara.com, Kamis (19/11/2020).
“Seharusnya peran ini diambil Wapres Ma’ruf Amin. Kita tidak tau juga kenapa Kiai Ma’ruf lebih banyak diam, apakah karena kesibukan atau mungkin sudah merasa nyaman?” sambungnya.
Terpilihnya Ma’ruf Amin mendampingi Presiden Jokowi, sejatinya diharapkan mampu mencegah polarisasi tajam yang terjadi di masyarakat akibat kampanye identitas saat Pilkada dan Pilpres.
Oleh sebab itu, kata Fadhli, sangat disayangkan seandainya Ma’ruf Amin tidak memanfaatkan momen ini.
“Prinsipnya aku kira tak ada yang lebih penting daripada kepentingan bangsa dan negara. Kalau berkutat pada persoalan itu-itu saja, ujaran kebencian, ancam mengancam, islam-nasionalis, rugi bangsa ini. Itu persoalan yang seharusnya sudah ditinggalkan, masa lalu,” kata Fadhli lagi.
Baca Juga: Viral Rumah Rizieq di Google Maps Jadi 'Toko Obat Habib Rizieq Sihab'
Sejalan dengan Fadhli, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai, peran Ma'ruf Amin cukup strategis untuk menjembatani dialog kelompok HRS dengan pemerintah.
Pasalnya, latar belakang Ma'ruf Amin sebagai tokoh Islam juga bisa mendukung terwujudnya wacana rekonsiliasi nasional.
Apalagi sebelumnya Habib Rizieq mengaku siap berdialog dengan pemerintah untuk membicarakan hal-hal terkait kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Wapres (Ma’ruf Amin) sosok yang pas menjembatani berbagai silang pandangan yang terjadi belakangan antara Habib Rizieq terhadap negara. Untuk meredakan ketegangan, peran Wapres sangat signifikan karena sosoknya yang merepresentasikan tokoh Islam bersahaja,” ujar Adi.