Suara.com - Ketua DPP FPI Slamet Ma'arif menegaskan gagasan revolusi akhlak yang digaungkan Habib Rizieq Shihab akan terus berjalan dengan mempertimpangkan kondisi di lapangan.
Kepastian itu ia ungkapkan dalam program acara Mata Najwa, Rabu (18/11/2020) dengan tema "Pilah-pilih Urus Pandemi."
Slamet mengatakan, rencana itu akan tetap berjalan dan Imam Besar tidak pernah akan mundur.
"Imam besar kita nggak akan mundur. Artinya, gagasan revolusi akhlak yang beliau gaungkan dan beliau pimpin akan tetap berjalan. Adapun konsolidasi dan safari dakwah, yang sudah diagendakan, kami pastikan juga akan terus berjalan dengan melihat situasi dan keadaan yang ada," ucap Slamet dikutip Suara.com.
Baca Juga: Bahaya! Muncul 27 Klaster Keluarga di Jakarta Pasca Libur Panjang
Menurut Slamet, Habib Rizieq akan menentukan langkah strategi konsolidasi dan safari dakwahnya dengan melihat situasi dan keadaan yang berkembang terus.
Saat ditanya Najwa Shihab soal situasi apa yang dijadikan acuan untuk jalan terus, Slamet menguraikannya dengan landasan keadilan.
"Contoh kalau misalkan Habib Rizieq sudah mengurangi jumlah umat yang banyak, tapi di satu sisi, ulama yang lain, yang selama ini dianggap pro dengan pemerintah dibiarkan mengumpulkan umat ribuan, tidak pernah ada sanksi. Kemudian di pilkada besok ada kerumunan massa yang tak terhindarkan dipertontonkan, kemudian ada ormas lain juga berlaku yang sama, terus hanya Habib Rizieq yang nggak boleh, nggak adil juga dong," urai Slamet.
Pernyataan Slamet tersebut mendapat sanggahan dari pembicara lainnya yakni Tenaga Ahli Utama Kantor Presiden (KSP) Danny Amrul Ichdan:
Menurut Danny, saat ini kita harus membangun optimisme ke depan dengan mengacu pada tiga power.
Baca Juga: Muncul Klaster Keluarga Jakarta Pasca Liburan, Sebagian Dari Taman Safari
"Pertama keyakinan bahwa ini akan segera berlalu, kedua kekuatan persatuan, dan ketiga kekuatan komitmen," kata Danny.
Dia menilai, tiga power tersebut bisa sukses untuk menghadapi pandemi apabila semua pihak jadi role model mulai dari pejabat publik, ulama, dan yang lainnya.
Sementara itu Jubir Pemerintah Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, mengajak kepada semua pihak khususnya kepala daerah agar bersatu melawan virus sebagai musuh kita bersama.
"Kita sedang lawan virus. Ayo segera kita melakukan perubahan. Kita lawannya virus, bukan melawan saudara kita atau kelompok lain, sama-sama manusia," pungkasnya.
Video selengkapnya di sini.