Diduga Teroris, Pak Haji Ditangkap Densus di Perumahan Mutiara Sentul Bogor
Saat ditanya sudah berapa lama AYR tinggal di perumahan tersebut, Idris enggan menjawabnya.
Suara.com - Komplek perumahan Mutiara Sentul Estate, Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menjadi perhatian masyarakat, Rabu (18/11/2020).
Berdasarkan informasi yang didapat SuaraJakarta.id, seorang warga yang menempati salah satu rumah di perumahan Mutiara Sentul Estate itu diamankan Densus 88 Antiteror Polri pada pukul 08.05 WIB pagi tadi.
Seorang warga berinisial AYR (41) diamankan Densus 88 Antiteror Polri didepan kawasan perumahan Mutiara Sentul Estate.
Seorang warga perumahan, Idris mengatakan pada pukul 16.00 WIB dirinya melihat bahwa di lokasi tempat tinggal AYR yakni di blok O no 17, banyak mobil yang berjejer.
Baca Juga: Pasukan Darat Iran Klaim Bunuh 4 "Teroris Israel" di Tengah Ketegangan yang Meningkat
"Tadi banyak mobil yang berjejer, enggak seperti biasanya. Saya denger ada warga di sana juga yang bilang bahwa ada teroris ditangkap. Itu pas saya tahu mau anter anak ke TK lihat suasana sekolahnya, soalnya kan istri saya juga guru di TK itu," kata Idris saat ditemui SuaraJakarta di depan salah satu Minimarket dekat perumahan Mutiara Sentul Estate, Rabu malam.
Sesampainya mengantarkan istrinya dia nampak heran karena ada sejumlah orang berkumpul di rumah pelaku.
"Saya sendiri enggak pernah tahu (tersangka) bagaimana orangnya, pokoknya orang sini manggil dia mah Pak Haji," jelasnya.
Saat ditanya sudah berapa lama AYR tinggal di perumahan tersebut, Idris enggan menjawabnya sambil meminta maaf.
"Maaf ya mas, cukup," tukasnya sambil kembali masuk ke perumahan Mutiara Sentul Estate.
Masih ditempat yang sama, seorang juru parkir di salah satu Minimarket, Boun (42) mengatakan, dirinya sempat melihat banyaknya kendaraan yang berjejer di Jalan Alternatif Sentul tersebut.
"Banyak tadi pagi, saya kan disini tukang parkir. Saya lihat pagi itu jam 08.00 kurang lah, banyak mobil berjejer. Saya tanya ke salah seorang yang mengenakan pakaian seperti pereman. Katanya mau reunian," katanya.
"Pake kaos merah hati gitu, badannya gede-gede banget mukanya item kayak ambon gitu mukanya pokoknya," sambung Boun.
Boun juga menyaksikan ditangkapnya AYR saat mengendarai sepeda ketika hendak masuk ke area perumahan.
"Orang itu saya nggak tahu dia teroris, baru tahu juga tadi kata temen-temen di sini. Security sih bilangnya tertutup teroris atau maling gitu tadi. Itumah saya lihat lagi bawa sepeda langsung di naikin ke mobil warna putih. Pas depan yang jualan ketoprak," jelasnya.
Setelah kejadian tersebut, kondisi di sekitaran perumahan seperti biasa kembali. Namun, ia menyaksikan masih banyak mobil yang lalu lalang keluar masuk perumahan tersebut.
"Saya kira sih rombongan, itu rombongan notaris, soalnya depan masjid juga ada mobil notaris disitu. Serem kang yang tadi rame itu mukanya kayak ambon gitu," tutupnya.
Saat tim SuaraJakarta.id mencoba memasuki perumahan Mutiara Sentul Estate pada pukul 19.00 WIB. Tiba-tiba langsung dihadang tiga petugas keamanan di perumahan tersebut.
Seorang security perumahan Mutiara Sentul Estate, M. Romli mengatakan, bahwa saat ini warga selain yang tinggal di perumahan tersebut dilarang untuk masuk.
"Mohon maaf ya mas, saya sesuai perintah Danru saya. Yang boleh masuk itu hanya warga di perumahan saja, untuk yang bukan tinggal di perumahan dilarang masuk. Mas pasti sudah tahu kan ada kejadian di sini, mohon kerjasamanya ya mas, kita sama-sama tugas," singkat M. Romli.
Pantauan SuaraJakarta.id di lokasi, setiap ada warga yang bukan penduduk asli di perumahan tersebut dilarang untuk masuk, terkecuali ojek online (Ojol) dan kurir saja.
Di gerbang masuk menuju perumahan Mutiara Sentul Estate itu dijaga tiga security yang bernama M. Romli, Bambang dan Ismail.
Kontributor : Andi Ahmad Sulaendi