Suara.com - Menteri Agama Fachrul Razi menanggapi ihwal permintaan Komisi VIII DPR agar Kementerian Agama dapat ikut menyikapi secara aktif persoalan kerumunan dan pelanggaran protokol kesahatan di acara maulid dan pernikahan putri Habib Rizie1 Shihab.
Menjawab hal itu, Fachrul mengatakan pihaknya sudah membuat rilis terkait sebanyak dua kali. Dalam rilisnya, kata Fachrul, Kemenag lebih menekankan lewat pendekatan agama. Mulai dari berbicara akhlak hingga kebhinekaan.
'Masalah Pak Habib Rizieq, Menag sudah mengeluarkan dua kali rilis begitu tentang ini. Tapi karena sudah ada orang yang merilis dari aspek Covid. Maka kami, saya tidak merilis dari aspek Covid, tapi dari aspek agama. Masalah akhlak kemudian masalah kebhinnekaan saya sampaikan," kata Fachrul dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR, Rabu (18/11/2020).
Dalam rilis yang dikeluarkan, Fachrul mengatakan dirinya sudah cukup keras mengingatkan persoalan tersebut. Bahkan diakui Fachrul, ia sempat diingatkan lantaran dianggap terlalu keras.
Baca Juga: Mencak-mencak Minta PSBB Dicabut, Wagub Riza Santai Gubris Ucapan dr Tirta
"Kalau gak salah ada 3-4 poin kami masukan. Cukup keras. Malah Ada teman yang mengingatkan, pak Menag jangan keras-keras banget. Saya kira gak keras. Tapi memang perlu kita ingatkan dari banyak aspek," katanya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VIII DPR Fraksi Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily meminta Kementerian Agama melalui Menteri Agama Fachrul Razi dapat turut menyikapi secara aktif perihal kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang kemudian diiringi sejumlah kegiatan dengan menghadirkan kerumunan.
Diketahui dua agenda yang disorot ialah mengenai kerumunan di acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putri Rizieq pada 14 November 2020. Dua agenda itupula yang kemudian ditetapkan telah melanggar protokol kesehatan Covid-19.
"Gonjang-ganjing kemarin kedatangan Rizieq Shihab ya ini harus disikapi oleh Kementerian Agama secara lebih aktif menurut saya. Karena apa? Karena implikasi dari kerumunan yang luar biasa kemudian kemarin waktu penjemputan acara maulid, acara pernikahan," kata Ace kepada Fachrul dalam rapat kerja di Komisi VIII DPR, Rabu (18/11/2020).
Ace mengatakan sikap Kementerian Agama dibutuhkan terutama pada acara maulid dan acara pernikahan putri Rizieq yang masih ada kaitannya. Menurut Ace, apabila Menag Fachrul ikut turun tangan terhadap acara yang digelar Rizieq maka kerumunan bisa dicegah.
Baca Juga: Satgas Covid-19: Klaster Hajatan Rizieq Bisa Terlihat Dua Pekan Lagi
"Itu kan semua terkait tuh dengan kementerian agama. Coba kalau kemarin pak menteri gak ngutus kepala KUA-nya gak jadi tuh nikah pak. Kira-kira kan begitu," kata Ace.